
DOKTER spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Mulianah Daya menyarankan para calon haji untuk mengonsumsi sejumlah vitamin demi menjaga daya tahan tubuh.
"Vitamin yang disarankan untuk ibadah haji ini adalah vitamin yang dapat menjadi booster untuk stamina dan juga daya tahan tubuh, seperti vitamin C, vitamin D, Zinc, dan juga B Kompleks," ujar Mulianah, dikutip Selasa (13/5).
Dalam memenuhi kebutuhan vitamin tersebut tidak hanya dari suplemen, ia mengatakan bisa didapati dari mengonsumsi sejumlah makanan, seperti vitamin C banyak didapatkan pada buah dan sayur.
"Vitamin C bisa didapati dalam buah jambu biji, jeruk, papaya, stroberi dan untuk sayur banyak didapatkan di bayam, terutama bayam merah, dan brokoli, paprika, tomat," katanya.
Untuk vitamin D, ia mengatakan bisa didapatkan dari sejumlah makanan, yakni ikan, susu, keju, telur, serta untuk nabatinya dari rumput laut.
Zinc didapatkan dari makanan sumber protein hewani seperti ayam, ikan, telur dan daging sapi, serta dari nabati seperti tahu tempe. Protein hewani dan nabati, serta kacang-kacangan dan golongan gandum juga mengandung vitamin B Kompleks.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam Lippo Village itu juga menyampaikan sejumlah kiat yang bisa dilakukan para calon haji dalam menjaga kesehatan, salah satunya memperhatikan pola makan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang.
Kemudian, hindari mengonsumsi makanan yang tinggi akan lemak jenuh yang dapat memicu inflamasi atau peradangan, serta makanan yang tinggi natrium dan kafein karena dapat memicu dehidrasi.
"Kebutuhan airnya juga harus cukup kurang lebih 2-2,5 liter per hari dan disesuaikan juga dengan cuaca di sana karena biasanya di sana
lebih panas sehingga berisiko lebih mudah dehidrasi," ucapnya.
Ia menyarankan saat membeli makanan dari luar sebaiknya diperhatikan higienitasnya dan mencuci tangan sebelum makan.
Untuk makanan kemasan, menurut dokter Mulianah juga sebaiknya diperiksa tanggal kadaluarsa dan label kandungan nutrisinya, untuk menghindari risiko alergi atau intoleransi agar terhindar dari gangguan pencernaan saat ibadah haji.
"Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi terutama obat emergency sebaiknya ditaruh di tempat yang mudah diraih seperti di tas sehingga ketika terjadi keluhan bisa segera dikonsumsi," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama mengimbau jamaah calon haji Indonesia untuk mewaspadai potensi cuaca panas ekstrem di Arab Saudi selama musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi, terutama saat puncak ibadah wukuf di Arafah yang diperkirakan berlangsung pada 5 Juni 2025. (Ant/Z-1)