
BADAN Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), melatih sebanyak 128 petani swadaya dari Kabupaten Paser melalui Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Batch 2, yang berlangsung selama 5 hari, di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan pada Senin-Jumat (16–20/6).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur, Djoko Bawono, hadir untuk meresmikan pembukaan acara kegiatan pelatihan tersebut.
“Saya berharap, pada batch dua pelatihan setiap peserta di ruangan ini adalah agen perubahan. Melalui pelatihan ini, mari kita mulai dari kebun masing-masing, memperbaiki cara kerja, dan meningkatkan hasil panen. Karena sawit yang berkualitas dimulai dari petani yang berkualitas," urai Djoko.
Kegiatan yang terlaksana dengan menggunakan anggaran dari BPDP dan Mutu Institute merupakan pelatihan yang menjadi lanjutan dari batch pertama, dan kini mencakup angkatan 5 hingga 8.
Kegiatan tersebut bertujuan menciptakan petani sawit yang tidak hanya tangguh di lapangan, tetapi juga memahami aspek teknis dari proses budidaya kelapa sawit. Peserta dibekali pengetahuan seputar manajemen kebun, pemupukan, analisis tanah, hingga teknik panen yang efisien.
Pelatihan dirancang dengan metode penyampaian yang atraktif dan menyenangkan. Diskusi terbuka, studi kasus, dan praktik langsung membuat peserta lebih mudah mencerna materi.
Kegiatan itu juga langsung mendapatkan praktik lapangan di PT Alam Jaya Persada, dimana teori yang diajarkan di kelas langsung diuji coba di kebun. Hal tersebut menjadikan pelatihan lebih aplikatif dan membumi.
Direktur PT Forestcitra Sejahtera, Sumarna, dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan yang digelar bukan hanya sekedar sharing ilmu tetapi juga memberikan semangat dan keyakinan bahwa petani-petani dapat mengubah perkembangan kebunnya menjadi lebih jaya.
“Kami percaya pelatihan ini bukan sekadar berbagi ilmu, tapi juga menyalakan semangat baru. Kami ingin setiap peserta pulang dengan keyakinan bahwa mereka bisa mengubah kebunnya menjadi lebih baik," harap Sumarna.
Pelatihan menghadirkan pemateri yang kompeten dari berbagai latar belakang akademisi, praktisi perkebunan, hingga ahli agronomi yang menjamin kualitas materi dan diskusi yang kaya wawasan.
Dalam kegiatan itu, peserta memberikan respon bagus dan luar biasa terhadap pelatihan yang berlangsung. Mereka merasa pelatihan
itu berbeda dari kegiatan serupa yang pernah mereka ikuti sebelumnya.
Para peserta menyampaikan kepuasan tinggi atas penyelenggaraan kegiatan, mulai dari aspek materi, narasumber, fasilitas, hingga praktik lapangan yang relevan.
“Saya merasa dari pelatihan ini bisa mendapatkan ilmu dan berharap bahwa kegiatan ini berbeda dengan kegiatan yang pernah saya hadiri kala itu. Semoga dari segi materi, narasumber, fasilitas, dan lainnya bisa memadai dan relevan," ujar Rudianto, salah satu peserta.
Mereka juga berharap pelatihan ini menjadi awal dari pembinaan lanjutan agar dampaknya bisa terus dirasakan di tingkat lapangan. Peserta menyampaikan rasa puas dan semangat baru. Menurut mereka, kegiatan ini bukan hanya menambah pengetahuan, tapi juga membuka ruang kolaborasi dan bertukar pengalaman sesama petani. (E-2)