13 hours ago
3
Pembeli mengecek obyek lelang yang disita dari PT Indo Tata Graha.(MI/Hery Susetyo)
BALAI Harta Peninggalan (BHP) Surabaya memulai proses penjelasan awal (aanwijzing) terkait lelang aset pailit PT Indo Tata Graha. Para kurator keperdataan dari instansi yang dipimpin Hendra Andy Satya Gurning mengajak calon pembeli mengecek dua objek lelang di Desa Damarsi, Sedati, Sidoarjo, Rabu (12/3).
"Total objek lelang yang akan dilelang adalah dua bidang tanah di Desa Damarsi dengan total luas 7.190 meter persegi," kata Kakanwil Kemenkum Jatim, Haris Sukamto.
Dua bidang tanah tersebut, lanjut Haris, seyogyanya akan dibangun kompleks perumahan. Namun, perumahan yang dijanjikan hingga kini belum terbangun.
"Karena PT Indo Tata Graha ternyata belum menyelesaikan pembelian tanah dari pemilik tanah, sehingga tanah yang akan dibangun tersebut belum sah menjadi milik PT Indo Tata Graha," tegas Haris.
Selain itu, sistem pembayarannya tidak menggunakan sistem KPR. Melainkan melalui in house credit langsung ke developer. "Ada total 1.331 kreditor dari unsur masyarakat yang merasa dirugikan dan satu kreditor dari kantor pajak," kata Haris.
Kepala BHP Hendra Andy Satya Gurning menjelaskan, total kerugian yang harus ditanggung korban di empat perumahan yang batal dibangun mencapai Rp168 miliar.
"Sementara dua bidang tanah yang akan dilelang mencapai Rp4,9 miliar dilelang secara online melalui aplikasi website lelang.go.id," jelas Hendra.
Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Surabaya menciduk seorang direktur perusahan properti PT Indo Tata Graha Dadang Hidayat pada Rabu (2/6) lalu. Dadang saat itu diduga menipu dan melakukan penggelapan sejumlah properti yang ternyata belum terbangun. (E-2)
