Banjir Demak Meluas ke 10 Desa, Sebanyak 11.622 jiwa terdampak 

5 hours ago 2
Banjir Demak Meluas ke 10 Desa, Sebanyak 11.622 jiwa terdampak  Banjir di Kabupaten Demak meluas, 11.622 jiwa terdampak akibat hujan lebat masih mengguyur dan tanggul jebol.(MI/Akhmad Safuan)

BANJIR di Kabupaten Demak meluas hingga mencapai 10 desa di lima kecamatan dengan ketinggian air mencapai 80-100 centimeter. Sebanyak 11.622 jiwa terdampak setelah tanggul di Sungai Tuntang yang jebol bertambah menjadi empat titik.

Pemantauan Media Indonesia hingga Selasa (20/5) dini hari, hujan deras yang masih mengguyur di sejumlah daerah di Jawa Tengah mengakibatkan sejumlah daerah terendam banjir seperti Grobogan, Demak, dan Blora. Akibatnya, warga semakin khawatir banjir akan semakin meningkat hingga terpaksa harus mengungsi.

Banjir di Kabupaten Demak semakin meninggi dan meluas, setelah tanggul Sungai Tuntang jebol bertambah dari sebelumnya dua titik menjadi empat titik. Akibatnya, kini, jumlah desa terlanda banjir juga meningkat dari sebelumnya 7 desa menjadi 10 desa di lima kecamatan dengan ketinggian 80-100 centimeter.

"Ribuan rumah warga terendam banjir setinggi 30-60 centimeter, sedangkan di jalan perkampungan, sawah ketinggian mencapai 80-100 centimeter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Demak Agus Musyafak, Senin (19/5) malam.

Berdasarkan data yang dihimpun, ungkap Agus, banjir di Demak telah meluas hingga 10 desa di lima kecamatan yakni Desa Karangrejo, Kembangan, Krajan Bogo, dan Gebangarum (Bonang), Desa Ploso (Karangtengah),  Desa Sayung dan Kalisari (Sayung), Desa Trimulyo dan Sidoharjo (Guntur), serta Desa Mintreng (Kebunagung).

Akibat banjir di 10 desa tersebut, lanjut Agus, jumlah warga terdampak tejah mencapai 11.622 jiwa. Namun, sejauh ini, belum ada gelombang pengungsian, meskipun petugas dan warga bersiaga. 

"Kita telah siapkan sarana dan prasarana kedaruratan,  jika kondisi banjir semakin meningkat tidak menutup kemungkinan akan dilakukan evakuasi," kata Agus.

Penyebab meningkatnya jumlah desa terendam banjir, jelas Agus, adalah karena hujan deras masih mengguyur sejumlah daerah terutama di daerah hulu Sungai Tuntang (Semarang dan Salatiga). Sehingga, air terus menggelontor dari Sungai Tuntang dengan kecepatan dan volume tinggi hingga menyebabkan tanggul sungai jebol bertambah banyak.

"Air sungai itu langsung mengalir deras melalui tanggul yang jebol seianhang 5-15 meter, sehingga dengan cepat membanjiri desa-desa di sepanjang DAS Tuntang," ujarnya. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |