
PERUSAHAAN industri baja di Indonesia, Garuda Yamato Steel (GYS), meluncurkan produk terbaru mereka, Baja Tahan Gempa Plus berbasis teknologi tinggi, pada Kamis (27/2). Dengan kekuatan tinggi ini, produk tersebut dapat meningkatkan ketahanan seismik dan keselamatan struktural bangunan secara optimal.
Baja ini memiliki titik hasil (yield strength) 345 MPa, yang tercatat 40% lebih kuat dibandingkan dengan H-beams standar yang umumnya beredar di pasar Indonesia yang memiliki titik hasil 245 megapascal (MPa).
"Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen kami untuk melindungi masyarakat Indonesia dari risiko gempa," ujar Direktur Utama GYS Tony Taniwan dalam keterangan resmi, Jumat (7/3).
Sejak 2024, GYS telah dikenal sebagai pelopor dalam industri baja Indonesia dengan memperkenalkan baja tahan gempa (seismic grade) berbasis teknologi Jepang. Produk Baja Tahan Gempa Plus dirancang untuk memberikan keamanan yang lebih baik dan efisiensi biaya dalam pembangunan infrastruktur.
"Kehadiran produk ini juga mengarah pada penghematan biaya yang signifikan dalam pembangunan, dengan memastikan proyek dapat diselesaikan tepat waktu," kata Tony.
Dengan peluncuran Baja Tahan Gempa Plus, GYS berharap dapat terus memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang tangguh di Indonesia, memberikan solusi konstruksi yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, GYS juga mengumumkan kemitraannya dengan iForte Energi Nusantara, sebuah perusahaan panel surya lokal, untuk memasang sistem tenaga surya atap dengan kapasitas puncak 6.506 kilowatt (kWp) di pabrik Cikarang mereka. (E-4)