
PRODUKSI ikan hasil tanggapan nelayan yang dikelola KUD Mina Mandiri Fajar Sidik, Blanakan Kabupaten Subang pada 2024 mengalami penurunan produksi sebesar 2,63%.
Selama 2024 produksi ikan menghasilkan pendapatna sebesar Rp24,8 miliar, turun dari 2023 sebesar Rp25,1 miliar.
Menurut Ketua KPL Mina Mandiri Fajar Sidik Blanakan, Dasam MB, penurunan terjadi karena faktor banyaknya nelayan di Blanakan Subang yang tidak melaut karena dipengaruhi cuaca ekstrim serta gelombang tinggi.
Di tengah cuaca yang kurang menentu produksi ikan dari nelayan masih fluktuatif. Namun, pasokan ikan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dari nelayan masih cukup.
"Selama kondisi cuaca buruk nelayan tak melaut dan nelayan kehilangan penghasilan. Selama masa paceklik, pengurus Koperasi mengambil langkah untuk meringankan nelayan serta untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Pengurus koperasi menyiapkan bantuan beras paceklik," kata Dasam MB, Jumat (28/2).
Sementara itu, Agus, salah seorang nelayan di TPI Blanakan Subang, mengatakan harga ikan di tempatnya saat ini tengah melonjak, karena banyak nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk.
"Sekarang harga ikan sedang tinggi akibat kurangnya pasokan ikan karena
gelombang. Nelayan tidak ada yang berani melaut, sehigga harga ikan di pelelangan naik," tandasnya.
Para nelayan maupun pembeli ikan di TPI Blanakan berharap kondisi cuaca segera membaik agar nelayan bisa kembali melaut dan pasokan ikan kembali normal, sehingga harga dapat stabil seperti sebelumnya.