
PENDERITA Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di lima kabupaten dan satu kota di Gorontalo menembus angka 1.233 kasus. Jumlah penderita mengalami peningkatan dari tahun 2001 hingga Desember 2024. Hal tersebut menjadi catatan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
“Data tahun 2001-2023 berjumlah 991 kasus, dan di tahun 2024 dengan jumlah 242 kasus. Jika ditotalkan sudah ada 1.233 kasus,” kata Ketua Tim Kerja Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (PM-PTM) Dinas Kesehatan Provinsi, Iswan Ahmad.
Iswan menjelaskan, untuk jumlah kasus tahun 2024 berdasarkan skrining yang dilakukan terhadap masyarakat sebanyak 30.711 orang. Terbanyak, lanjut dia, skrining dilakukan di Kabupaten Gorontalo, yakni 11.903 orang.
Urutan kedua ada Kota Gorontalo dengan total skrining 9.035 orang. Posisi ketiga ada Kabupaten Boalemo dengan total 3.211 orang, dan urutan keempat ada Bone Bolango dengan jumlah 2.579 orang. Untuk Kabupaten Pohuwato berjumlah 2.008 orang dan Gorontalo Utara berjumlah 1.975 orang yang di skrining.
Terbaru di tahun 2024 ditemukan ada 242 kasus dengan rincian HIV berjumlah 194 kasus dan AIDS berjumlah 48 kasus. Sementara 46 orang merupakan warga luar Gorontalo dan 196 orang merupakan warga asli Gorontalo.
Iswan mengungkap, saat ini pihaknya terus berusaha melakukan upaya penanganan serta pencegahan HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo hampir di semua titik.
“Kami bekerjasama dengan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS), kita juga turun ke sekolah-sekolah. Sebab sasarannya untuk anak-anak sekolah,” tegasnya.
Dinas Kesehatan juga melakukan solialisasi pada masyarakat serta mengimbau agar memeriksakan diri ke puskesmas atau layanan kesehatan terdekat bila mengalami gejala yang mengarah pada HIV/AIDS. Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual. (H-2)