2.815 Rumah di Grobogan Terendam Banjir, Ratusan Keluarga Bertahan di Pengungsian

1 month ago 46
2.815 Rumah di Grobogan Terendam Banjir, Ratusan Keluarga Bertahan di Pengungsian Ratusan pengungsi masih bertahan di gereja di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.(MI/Akhmad Safuan)

BANJIR yang merendam 21 desa di enam kecamatan di Kabupaten Grobogan, JawaTengah, belum surut. Tercatat 2.815 rumah terendam dan ratusan keluarga masih bertahan di sejumlah titik pengungsian seperti musala, masjid, gereja, sekolahan, balai desa hingga tenda-tenda.

Pemantauan Media Indonesia Senin (10/3) banjir di Grobogan akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Sungai Kliteh hingga kini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Bahkan cuaca mendung masih memayungi daerah ini dikhawatirkan akan semakin meningkatkan banjir lebih besar lagi karena dua tanggul jebol belum tertambal.

Gelombang pengungsian yang berlangsung sejak Minggu (9/3) pagi hingga tengah malam terus bertambah seiring semakin meninggi dan meluasnya area banjir. Bahkan hingga kini ratusan keluarga masih bertahan di sejumlah titik pengungsian terutama di Kecamatan Gubug dan Kedungjati yang merupakan lokasi banjir terparah saat ini.

"Berdasarkan pendataan sementara ada 2.815 rumah di 21 desa di enam kecamatan terendam banjir dengan jumlah warga terdampak mencapai 2.174 keluarga (7.065 jiwa)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto Senin (10/3).

Evakuasi terhadap warga, ungkap Wahyu Tri Darmawanto, terus dilakukan oleh tim gabungan. Selain melakukan evakuasi terhadap korban banjir, lanjut Wahyu Tri Darmawanto, tim gabungan juga terus mendistribusikan logistik berupa makanan dan minuman yang diolah di dapur umum tidak jauh dari lokasi pengungsian dan obat-obatan. Apalagi sejumlah pasien di Puskesmas Gubug juga ikut dievakuasi karena banjir merendam Puskesmas hingga ketinggian 60 centimeter.

Kepala Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Grobogan Muhammad Sodiq mengatakan desanya merupakan kawasan terakhir terendam banjir Minggu (9/3) sore, sebanyak 600 keluarga terdampak dan 150 keluarga di antaranya mengungsi di gereja dan musala di desa ini, karena ketinggian banjir telah mencapai di atas satu meter. "Di pengungsian juga ada pasien dari Puskesmas," imbuhnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBMCK) Jawa Tengah Hanung Triyono mengungkapkan banjir melanda Kabupaten Grobogan disebabkan intensitas hujan tinggi sejak Sabtu (8/3) malam dan jebolnya tanggul di Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, dan Sungai Kliteh di  Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Grobogan.

Dalam upaya mengatasi jebolnya tanggul tersebut, menurut Hanung Triyono, PUBMCK telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana dan telah menyiagakan logistik perbaikan. Saat ini sejumlah peralatan berat, sandbag, dolken dan bambu.telah disiapkan di lokasi tanggul yang jebol. "Namun proses pengerjaan masih menunggu air surut," imbuhnya. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |