18 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Korea Selatan

2 months ago 23
Update Warta Viral
18 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Korea Selatan ilustrasi(Antara Foto)

DILAPORKAN 18 orang tewas dan 19 lainnya luka-luka akibat kebakaran hutan yang meluas melanda wilayah tenggara Korea Selatan.
Kebakaran hutan mematikan menyebar di wilayah tenggara Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (25/3), memaksa ribuan warga untuk mengungsi dari rumah mereka.

"Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, kondisi masih kritis dan ini catatan sejarah kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara kita," kata penjabat presiden Han Duck-soo seperti dilansir BBC, Rabu (26/3).

Han Duck-soo berjanji untuk mengerahkan helikopter pemadam kebakaran dan personel darat untuk memadamkan api, yang dipicu oleh angin dan cuaca kering. 

Kondisi kering diperkirakan akan terus berlanjut di wilayah yang dilanda kebakaran hutan tersebut.

Dilaporkan bahwa banyak dari mereka yang meninggal berusia 60-an dan 70-an dan lebih dari 23.000 orang telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

Hanguskan Kuil

Kebakaran menghanguskan kuil Gounsa yang berusia 1.300 tahun di Kota Uiseong.

"Kebakaran dimulai di daerah Sancheong pada Jumat sore dan kemudian menyebar ke daerah Uiseong," kata pihak berwenang setempat.

Akibat tiupa angin kencang dan kering, kebakaran menyebar ke daerah tetangga Andong, Cheongsong, Yeongyang dan Yeongdeok, demikian kantor berita Yonhap melaporkan.

Seorang ahli bencana hutan di Institut Ilmu Kehutanan Nasional, Lee Byung-doo, mengatakan kebakaran Uiseong menyebar pada skala dan kecepatan yang tak terbayangkan.

"Kebakaran Uiseong, yang baru 68% dipadamkan dan diperparah oleh angin kencang, menunjukkan skala dan kecepatan yang tak terbayangkan," kata Lee.

Lee menambahkan perubahan iklim diproyeksikan akan membuat kebakaran hutan lebih sering terjadi. Contohnya, kebakaran hutan yang menghancurkan sebagian Los Angeles pada bulan Januari dan kebakaran hutan baru-baru ini di timur laut Jepang.

"Kita harus mengakui kebakaran hutan skala besar akan meningkat dan mempersiapkan lebih banyak sumber daya dan tenaga kerja," ucap Lee

Sementara itu, pihak berwenang juga sedang menyelidiki penyebab jatuhnya, helikopter pemadam kebakaran di pegunungan daerah Uiseong tepat setelah tengah hari pada Rabu (26/3).

Ribuan petugas pemadam kebakaran dan sekitar 5.000 personel militer telah dikerahkan untuk mengatasi beberapa titik kebakaran, serta bantuan helikopter dari militer AS yang ditempatkan di Korea.

Pada Selasa (25/3), badan pemadam kebakaran nasional mengatakan telah menaikkan status krisis ke tingkat respons kebakaran tertinggi. Di mana pertama kalinya peringatan semacam itu dikeluarkan tahun ini.

Kebakaran hutan relatif jarang terjadi di Korea Selatan, dan korban jiwa terkait kebakaran tersebut juga jarang. Kebakaran saat ini, yang telah menewaskan 18 orang dalam beberapa hari terakhir, sudah menjadi yang paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.

Sekitar 17.000 hektare hutan juga telah hangus, sehingga menjadikan kebakaran tersebut sebagai kebakaran terbesar ketiga dalam sejarah Korea Selatan dalam hal luas wilayah.

Kebakaran yang berkobar di kota Uiseong membakar Kuil Gounsa, yang dibangun pada tahun 618 M, yang merupakan salah satu kuil terbesar di provinsi tersebut.

Sebuah bangunan arsitektur Buddha yang dianggap sebagai harta nasional dari Dinasti Joseon (1392-1910) juga hancur, demikian otoritas kehutanan mengonfirmasi.

Pengungsi di Andong

Di Andong, para pengungsi yang berlindung di sebuah sekolah dasar diminta untuk segera pindah karena api menyebar oleh angin kencang.

"Anginnya sangat kencang," kata seorang warga, Kwon So-han, 79.

"Api itu berasal dari gunung dan menimpa rumah saya," tambahnya.

Penjabat presiden Han mengatakan semua personel dan peralatan yang tersedia telah dikerahkan, tetapi angin kencang terus menghambat upaya pemadaman api. 

"Kami sangat berharap hujan turun hari ini atau besok untuk membantu memadamkan api," imbuh Han.

"Tingkat kerusakan akibat kebakaran hutan ini tidak seperti yang pernah kami alami sebelumnya," lanjutnya.

Tidak ada prakiraan hujan di wilayah tersebut pada hari Rabu dan hanya sedikit hujan atau lima hingga 10 mm yang diperkirakan turun, Kamis (27/3), demikian menurut Badan Meteorologi Korea.

Han mengatakan pemerintah akan meninjau secara menyeluruh semua kekurangan dalam respons kebakaran hutan setelah krisis terkendali dan berupaya meningkatkan strategi pencegahan untuk masa mendatang.

"Begitu kebakaran hutan terjadi, memadamkannya membutuhkan sumber daya yang sangat besar dan membahayakan nyawa yang berharga," katanya.

Korea Selatan mengalami kondisi yang lebih kering dari biasanya dengan curah hujan yang lebih sedikit dari rata-rata. Dimana telah terjadi 244 titik kebakaran hutan tahun ini atau 2,4 kali lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu.

Pemerintah juga berjanji untuk memperkuat penegakan hukum terhadap pembakaran ilegal, dan menindak tegas kecerobohan individu.

Pemerintah Korsel telah menetapkan daerah yang terkena dampak sebagai zona bencana khusus. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |