
JUMLAH kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pematangsiantar dalam dua tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan.
Dinas Kesehatan Pematangsiantar mencatat pada tahun 2023 jumlah warga yang terjangkit penyakit berbahaya tersebut sebanyak 177 kasus dengan jumlah kematian sebanyak tiga orang. Dan pada tahun berikutnya pada tahun 2024 Dinas Kesehatan mencatat terjadi peningkatan kasus sebanyak 315 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 5 orang.
"Dibanding bulan sebelumnya tidak ada kenaikan kasus dimana pada bulan Desember 2024 terdapat 32 kasus dan bulan berikutnya Januari 2025 terdapat 30 kasus. Namun kasus kematian meningkat dimana sebelumnya 0 kematian (CFR 0%), bulan Januari 2025 terdapat 1 kasus kematian (CFR 0.03%)," ungkap Lasmaria Siahaan, Administrator Kesehatan Ahli Muda Dinkes Pematangsiantar, Kamis (20/2/2025).
Adapun faktor utama peningkatan kasus DBD di Kota Pematangsiantar lanjut dia karena saat ini terjadi perubahan iklim penghujan, suhu, kelembaban. Selain kurangnya partisipasi masyarakat dalam gerakan PSN 3 M Plus, masyarakat lebih memilih tindakan fogging.
"Transmigrasi dan kepadatan penduduk, implementasi penanggulangan belum sesuai SOP, kurangnya penggalakan program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, SDM setiap kader jumantik, minimnya anggaran serta minimnya penggalakan promosi kesehatan melalui media cetak, elektronik, sosial serta surveilans kasus dan vektor belum berjalan optimal menjadi faktor utama peningkatan DBD," jelasnya.
Untuk menekan kasus DBD itu, Dinas Kesehatan Pematangsiantar kata dia akan terus meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, revitalisasi Pokjanal DBD pelibatan multi sektoral, kerjasama lintas sektoral, penguatan surveilans dan penganggaran serta pengambilan kebijakan berbasis data.