17 Hari Siswa SMK di Tegal Hilang Saat PKL di Kapal Ikan Belum Ditemukan 

8 hours ago 3
17 Hari Siswa SMK di Tegal Hilang Saat PKL di Kapal Ikan Belum Ditemukan  SMK Negeri 3 Kota Tegal(Akhmad Safuan/MI)

DILAPORKAN hilang saat mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sebuah kapal ikan, seorang siswa kelas XII SMK Negeri 3 Kota Tegal Jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) Mochamad Daffa Sanjaya,17, belum ditemukan.

Kesedihan masih menyelimuti pasangan suami istri Noris Sumirah,46, dan Sutanto,50, warga Kota Tegal, Jawa Tengah karena anaknya Mochamad Daffa Sanjaya,17, siswa kelas XII SMK Negeri 3 Kota Tegal Jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) yang mengikuti program PKL di sebuah kapal ikan dari Pati hilang.

Hilangnya Mochamad Daffa Sanjaya yang diperkirakan saat mengikuti PKL di kapal ikan KM Mekar Sari GT 99 yang sedang berlayar di perairan Kangean, Madura, Jawa Timur masih menyimpannya misteri, bahkan Wali Kota Tegal Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, pemilik kapal Edi Santiko hingga kepolisian mendatangi kediaman keluarga di Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal,untuk memberikan empati.

"Kami ke sini sebagai bentuk rasa empati dan bersama mendoakan agar Daffa bisa segera ditemukan," ujar Dedy Yon Supriyono saat mengunjungi keluarga Mochamad Daffa Sanjaya beberapa waktu lalu.

Kepala Satuan Polairud Polresta Pati Komisaris Hendrik Irawan mengatakan kasus hilangnya Mochammad Dafa Sanjaya,siswa SMK Negeri 3 Tegal dilaporkan hilang saat mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) di sebuah kapal milik warga Juwana, Kabupaten Pati tersebut hingga saat ini masih dilakukan pengusutan.

Upaya pencarian terhadap Mochammad Dafa Sanjaya, ungkap Hendrik Irawan, masih terus dilakukan terutama di diduga di titik sekitar hilangnya siswa tersebut yakni di perairan Kangean, Madura, Jawa Timur dengan melibatkan berbagai pihak seperti Basarnas, Polairud, sejumlah instansi terkait termasuk nelayan dan warga setempat, namun hingga sejauh ini belum ditemukan.

Korban dilaporkan hilang sejak 23 Juni 2025 lalu sekitar pukul 14.30 WIB, lanjut Hendrik Irawan, yakni saat ikuti PKL di atas KM Mekar Sari GT 99 yang sedang berlayar di perairan Kangean, Madura yakni diduga kuat korban hilang ketika kapal sedang bergeser posisi usai kegiatan tarik jangkar.

"Siswa dilaporkan hilang itu, terakhir terlihat sekitar pukul 11.00 WIB, saat itu teman-temannya akan mengajak makan siang namun tidak ditemukan setelah berusaha mencari di berbagai tempat," ujar Hendrik Irawan.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, menurut Hendrik Irawan, kepolisian bersama pemilik kapal menyerahkan santunan, barang-barang pribadi milik korban juga diserahkan oleh pihak LPK kepada orang tua korban. "Meski tidak dapat menghapus kesedihan, santunan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban keluarga," tambahnya.

Bahkan jika keluarga korban memutuskan untuk menempuh jalur hukum, demikian Hendrik Irawan, Polresta Pati siap memfasilitasi dan mendampingi. Ia mengingatkan pentingnya evaluasi menyeluruh dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan, khususnya di lingkungan berisiko tinggi seperti perairan. (H-4)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |