
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan global yang semakin cukip mengkhawatirkan dalam beberapa waktu terakhir. Tidak hanya berdampak pada individu, obesitas juga menimbulkan beban besar bagi sistem kesehatan dan ekonomi suatu negara. Lalu, negara mana saja yang memiliki tingkat obesitas tertinggi di dunia? Apakah Indonesia termasuk di dalamnya?
Menurut data terbaru dari World Population Review dan World Health Organization (WHO), beberapa negara di dunia menunjukkan prevalensi obesitas yang sangat tinggi, terutama negara-negara di kawasan Pasifik dan Amerika Serikat. Samoa, Nauru, dan Tonga menduduki peringkat tertinggi, di mana lebih dari 70% populasi orang dewasa mengalami obesitas. Hal ini menunjukkan lebih dari 7 dari 10 orang dewasa di negara-negara tersebut masuk dalam kategori obesitas.
Daftar 10 Negara Dengan Tingkat Obesitas Tertinggi di Dunia
- Samoa – sekitar 81,5% penduduk dewasa mengalami obesitas.
- Nauru – 75% lebih dari penduduknya mengalami obesitas.
- Tonga – 74,5% tingkat obesitas.
- Cook Islands – 55%.
- Kiribati – 55%.
- Mikronesia – 54%.
- Fiji – 50%.
- Palau – 48%.
- Marshall Islands – 47%
- Amerika Serikat – 36%.
Negara-negara Pasifik saat ini mendominasi daftar ini. Di sejumlah negara berkembang dan maju, tingkat obesitas menunjukan peningkatan signifikan.
Apakah Indonesia Masuk Negara dengan Tingkat Obesitas Tinggi?
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia mencapai sekitar 21,8% pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas. Angka ini memang masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Pasifik, namun menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara global, Indonesia menempati peringkat ke-152 dari sekitar 191 negara yang diukur berdasarkan tingkat obesitas.
Peningkatan angka obesitas di Indonesia dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan. Pola makan yang semakin bergantung pada makanan cepat saji dan minuman manis, ditambah dengan aktivitas fisik yang menurun, menjadi faktor utama penyebab obesitas. Selain itu, perubahan pola konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan proses urbanisasi.
Obesitas sendiri merupakan kondisi medis yang tidak boleh diabaikan karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia bersama dengan berbagai organisasi kesehatan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat melalui program edukasi, promosi aktivitas fisik, dan pengaturan pola makan.
Meski Indonesia belum masuk dalam daftar 10 negara dengan tingkat obesitas tertinggi, tren peningkatan kasus obesitas menjadi alarm bagi semua pihak untuk mengambil tindakan preventif sejak dini. Perubahan kebiasaan makan dan gaya hidup aktif harus menjadi prioritas agar risiko obesitas dan penyakit terkait dapat ditekan.
Secara global, obesitas tetap menjadi tantangan besar yang harus ditangani dengan pendekatan multisektoral. Negara-negara dengan tingkat obesitas tinggi sudah menunjukkan dampak negatif dari kondisi ini, dan negara-negara lain termasuk Indonesia harus belajar dari pengalaman tersebut agar masalah ini tidak semakin memburuk.
Indonesia memang belum masuk dalam daftar 10 negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Namun, kondisi ini tetap memerlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak. Diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan dan menurunkan angka obesitas demi menjaga kesehatan dan produktivitas masyarakat Indonesia. (unicef/Z-2)