Wilayah di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Magnet Baru Investasi

1 week ago 13
Wilayah di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Magnet Baru Investasi Jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung di sekitar Cikarang Timur(Dok. MI)

EFEK domino dari beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai terasa. Tak hanya memangkas waktu perjalanan, proyek strategis ini juga menjadi pendorong utama lonjakan investasi properti di kawasan yang dilaluinya, termasuk Cikarang.

Pengamat properti dari Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, menyatakan bahwa aksesibilitas yang semakin mudah mendorong pertumbuhan kawasan industri dan hunian secara simultan.

"Setiap proyek infrastruktur besar seperti kereta cepat selalu berdampak langsung pada kenaikan nilai properti di sekitarnya. Cikarang, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai kawasan industri, kini mengalami transformasi menjadi area yang menarik bagi investor properti dan calon penghuni yang mencari kemudahan akses," ujar Ali belum lama ini.

Lembaga Riset Knight Frank Indonesia juga mencatat bahwa kawasan yang terdampak proyek infrastruktur strategis seperti KCJB cenderung mengalami kenaikan harga tanah sekitar 15-20% dalam dua tahun setelah proyek tersebut beroperasi.

Dengan adanya stasiun di Karawang, wilayah Cikarang kini menjadi magnet baru bagi pencari hunian dan investor.

Infrastruktur Menopang Pertumbuhan

Selain KCJB, berbagai proyek infrastruktur lain turut mendukung lonjakan minat terhadap sektor properti di Cikarang. Salah satunya adalah Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan yang sedang dalam tahap konstruksi dan dijadwalkan selesai tahun depan.

Tol sepanjang 64 km ini diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek eksisting, sehingga semakin meningkatkan daya tarik Cikarang sebagai kawasan hunian dan bisnis.

Menurut Rudy Tjahyadi, Deputy General Manager Savasa, keunggulan utama Cikarang terletak pada kemudahan aksesnya.

"Saat ini sudah ada berbagai akses strategis seperti GT KM 37, KM 42, serta GT Japek Selatan KM 31. Bahkan dari Kota Deltamas Cikarang, hanya perlu kurang dari 10 menit untuk mencapai Stasiun Kereta Cepat Karawang. Ke depannya, pembangunan Tol Cikarang-Ciranjang akan semakin memperkuat jaringan infrastruktur di kawasan ini," jelas Rudy.

Transformasi Cikarang tidak hanya terjadi di sektor transportasi, tetapi juga dalam pengembangan hunian modern. Salah satu proyek hunian yang ikut merasakan dampak positif dari pesatnya pertumbuhan infrastruktur adalah SAVASA.

Berada dalam kawasan Kota Deltamas, Savasa menawarkan konsep hunian berkelanjutan dengan teknologi Wall-Precast Concrete (W-PC), yang memungkinkan konstruksi lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas.

Selain itu, setiap unit di SAVASA dilengkapi dengan fitur smart home yang menawarkan efisiensi energi dan kenyamanan maksimal bagi penghuninya. Dengan semakin banyaknya ekspatriat dan tenaga kerja di kawasan industri Cikarang, hunian seperti SAVASA menjadi pilihan strategis bagi mereka yang menginginkan keseimbangan antara gaya hidup urban dan ketenangan.

Keberadaan pusat perbelanjaan AEON Deltamas yang disebut-sebut sebagai mal terbesar di Asia Tenggara juga menjadi faktor pendukung kenaikan nilai properti di kawasan ini.

Ditambah dengan keberadaan sekitar 3.700 perusahaan serta lebih dari 2 juta tenaga kerja di Cikarang, permintaan akan hunian terus meningkat.

Pemerintah turut mendorong pertumbuhan sektor properti melalui kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) sebagaimana tertuang dalam PMK Nomor 13 Tahun 2025. Insentif ini memungkinkan masyarakat mendapatkan pembebasan pajak hingga 100% untuk harga jual hingga Rp2 miliar, yang berlaku hingga 30 Juni 2025.

"Kebijakan ini memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk membeli rumah dengan beban pajak yang lebih ringan. Ditambah dengan perkembangan infrastruktur yang masif, ini menjadi momentum terbaik untuk memiliki hunian di kawasan berkembang seperti SAVASA," tutup Rudy. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |