
WAKIL Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAA Paku Alam X menegaskan, tantangan sosial ke depan tidak akan semakin ringan. Melihat kondisi itu, Pemda DIY sadar sepenuhnya jika Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) bukan sekedar pelengkap sistem, namun kekuatan relevan yang perlu dijaga.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pj. Sekretaris Daerah DIY, Aria Nugrahadi Wakil Gubernur DIY pada pembukaan Jambore Sosial PSKS DIY 2025 pada Rabu mengatakan lebih lanjut beragam ancaman sosial masih akan terjadi ke depannya.
Dikatakan, ketimpangan ketidakpastian, disrupsi ekonomi, hingga tekanan lingkungan hidup, semuanya memerlukan bentuk keberdayaan sosial yang lebih terorganisir, lebih responsif, dan lebih kolaboratif. "Dan di sinilah kekuatan PSKS menjadi sangat relevan. PSKS adalah wujud nyata dari ekonomi solidaritas, jaringan kepedulian, dan kearifan lokal yang hidup dan bekerja di tengah masyarakat," jelasnya ketika membuka Jambore Sosial PSKS DIY 2025 di Bumi Perkemahan Guwosari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemda DIY, kata Wakil Gubernur dalam amanat tertulis tersebut, akan terus berupaya menciptakan ruang dan dukungan yang dibutuhkan, agar PSKS dapat menjalankan pengabdian dengan lebih maksimal. Pemda DIY juga akan terus menjaga kemitraan yang telah dibangun selama ini bersama PSKS dapat sebesar-besarnya membawa manfaat dan kebaikan bagi semua pihak.
"Kami juga sampaikan apresiasi dan terima kasih, kepada seluruh pejuang kesejahteraan sosial yang ada di DIY, atas dedikasi waktu, tenaga, pikiran, bahkan materi yang telah dicurahkan selama ini. Semua itu tentu demi menyelamatkan martabat kemanusiaan, dan demi memastikan bahwa DIY terus menjadi tempat, di mana modal sosial, ikatan komunitas, dan etika gotong royong tetap dijunjung tinggi," imbuhnya.
Dikatakan lagi guna menyegarkan kembali komitmen, baik secara personal maupun kelembagaan, melalui Dinas Sosial DIY diselenggarakanlah Jambore Sosial PSKS 2025. Jambore Sosial ini juga diharapkan dapat secara nyata menjadi titik tolak, bagi inovasi dan penguatan peran PSKS ke depan.
"Jambore Sosial PSKS DIY 2025 ini sejatinya merupakan ruang silaturahmi sekaligus kontemplasi bersama, untuk menakar ulang siapa, apa peran, dan ke mana PSKS DIY hendak melangkah. Selamat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Semoga perjumpaan ini memperkaya wawasan, mempererat hubungan, dan memperkuat semangat kita semua, dalam membangun DIY yang lebih sejahtera," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja mengatakan, Pemkab Bantul berterima kasih karena Buperta Guwosari, Pajangan terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan Jambore Sosial PSKS 2025. Menurut dia, ajang jambore ini merupakan event besar bagi PSKS guna mengembangkan keterampilan, baik individu maupun keterampilan kelompok.
"Ajang ini juga dapat menumbuhkan nilai-nilai kepekanan sosial dan solidaritas antar pilar-pilar kesejahteraan. Nantinya pilar-pilar ini bisa menjadi agen-agen perubahan, yang terdepan atau ujung tombak yang tidak kenal lelah membantu sesama," imbuhnya.
Agus berharap PSKS senantiasa terus hadir di tengah masyarakat, dengan hati yang tulus dan penuh dedikasi, penuh keikhlasan untuk memfasilitasi, membantu, mengakomodir, hingga memobilisasi masyarakat keluar dari permasalahan sosial. PSKS juga dapat melakukan langkah-langkah preventif agar permasalahan sosial tidak terjadi di kemudian hari.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih menambahkan dipilihnya lokasi jambore di Buperta Guwosari, Pajangan karena Desa Guwosari memiliki banyak program sosial yang menunjang program nasional dan program lintas sektor. Dari situlah diharapkan mampu menularkan semangat sosial agar semua pihak mau bersama membantu penanganan masalah kesehatan sosial.
“Jambore ini diikuti oleh 400 orang yang tergabung sebagai PSKS di DIY. Kegiatan ini juga merupakan wadah para PSKS untuk bersama selama dua hari saling berbagi pengetahuan. Tujuan dari jambore ini adalah untuk meningkatkan sinergi, memperluas jaringan antar PSKS, dan meningkatkan kapasitas mereka dalam mengatasi permasalahan sosial,” ujarnya. (H-1)