
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026. Usaha kuliner itu mencakup kopi asli dataran tinggi Bengkulu hingga roti, makanan berat, dessert, dan gelato yang diracik dengan bahan alami.
"Kami ingin Kraving menjadi wajah baru kuliner lokal yang mampu bersaing di tingkat nasional sekaligus menghadirkan pengalaman rasa khas Bengkulu kepada konsumen urban di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Lili Yodan, kreator identitas brand sekaligus pendiri dan pemilik Le Petit Bakery, dalam keterangannya, Kamis (5/6).
Salah satu kekuatan utama Kraving terletak pada penggunaan kopi arabika grade 1 asal Rejang Lebong dan Lebong provinsi Bengkulu, yang tumbuh di ketinggian 1.200 mdpl. Kraving menangani seluruh prosesnya secara mandiri mulai dari green bean hingga roasting dan penyajian akhir menjadikan cita rasa kopi yang khas dan autentik.
Seluruh bahan pendukung lain, mulai dari gula aren, tebu, kalamansi, hingga kelapa, berasal dari kebun milik sendiri. Ini merupakan bentuk komitmen Kraving terhadap rantai pasok berkelanjutan sekaligus upaya nyata dalam memberdayakan petani lokal.
Selain Lili, ada dua sosok utama di balik Kraving yaitu Direktur Utama PT Yodanland Group, Yosia Yodan, dan istri Yosia Yodan, Winfrey Eveline. "Saya sangat bersyukur punya kakak seperti Ci Lili dan istri seperti Winfrey. Kraving merupakan hasil cinta, kerja sama, dan semangat keluarga yang kami tanamkan bersama sejak awal," imbuh Yosia.
Dengan latar belakang Le Petit Bakery, Lili Yodan membawa sentuhan profesional pada lini dessert, cake, dan roti artisan Kraving. Sementara Winfrey Eveline mengembangkan sajian gelato premium yang diracik dengan teknik modern, tanpa meninggalkan esensi rasa alami. (I-2)