
BERTEPATAN dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (HKN) ke-117, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru secara resmi meluncurkan Pojok Deni Darmawan, sebuah ruang inspiratif yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Sakuranesia Society Seminar.
Ruang ini juga didedikasikan untuk menghimpun dan memamerkan karya ilmiah, buku referensi serta publikasi akademik milik Deni Darmawan, Direktur UPI Kampus Cibiru.
Deni menyatakan inisiatif ini juga merupakan bentuk penghargaan dari UPI Cibiru atas kontribusi besar dalam dunia pendidikan Indonesia dan UPI Kampus Cibiru terus mengukuhkan dirinya sebagai pusat inovasi pendidikan dan literasi ilmiah.
"Hal penting dengan didirikannya ruang ini adalah untuk memperkenalkan lebih luas pemikiran dan karya-karya saya, sehingga bisa menjadi sumber inspirasi, referensi, dan pusat kolaborasi bagi mahasiswa dan dosen dalam riset dan pengembangan pendidikan," jelas Deni.
Deni berharap ruang ini bisa berfungsi tidak hanya sebagai ruang baca, Pojok Deni Darmawan juga difungsikan sebagai ruang diskusi, refleksi ilmiah serta kolaborasi akademik, guna mendorong budaya literasi dan melahirkan generasi penulis serta pemikir pendidikan masa depan.
Masih berkaitan dengan HKN, UPI Kampus Cibiru juga me-launching Edubot, sebuah inovasi pendidikan berbasis kecerdasan buatan (AI). Edubot dikembangkan sebagai solusi untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif dan efisien.
Dalam menjawab tantangan transformasi digital di era pendidikan 5.0. grand launching Edubot tidak hanya menjadi peristiwa akademik, tetapi juga simbol kebangkitan semangat inovasi dan kolaborasi di dunia pendidikan Indonesia. Ini sejalan dengan semangat perjuangan intelektual yang diperingati setiap tanggal 20 Mei.
"Edubot bukan sekadar perangkat teknologi, melainkan representasi dari visi masa depan pendidikan yang humanistik dan berbasis data. Edubot tidak menggantikan peran guru, tetapi hadir sebagai asisten cerdas yang memperkuat proses belajar mengajar secara responsif, personal dan menyenangkan," papar Deni.
Menurut Deni, teknologi ini dibangun dengan semangat untuk memberdayakan guru, bukan menggantikan mereka, sehingga proses pendidikan tetap berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.
Algoritma cerdas
Sementara itu, Perwakilan dari PT Instalasi Kecerdasan Buatan, Ismail Jabar menjelaskan bahwa Edubot menggunakan algoritma cerdas yang mampu mengidentifikasi gaya belajar siswa, memberikan umpan balik secara real-time, serta membantu guru dalam menganalisis perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Ismail menekankan pentingnya kolaborasi erat antara akademisi dan praktisi teknologi untuk menciptakan sistem pendidikan yang siap beradaptasi dengan tantangan masa depan, sekaligus tetap menjunjung tinggi nilai pedagogi dan etika digital.
"Dengan peluncuran Edubot, UPI Kampus Cibiru menegaskan posisinya sebagai kampus pelopor transformasi digital pendidikan di Indonesia. Ke depannya, Edubot dirancang untuk dapat diimplementasikan secara luas, baik di lingkungan UPI maupun di sekolah-sekolah mitra dan lembaga pendidikan lainnya di seluruh Indonesia," sambungnya. (E-2)