Tulisan Kecuali Israel Dikembalikan di Paspor, Bangladesh Larang Kunjungi Israel

5 days ago 7
Tulisan Kecuali Israel Dikembalikan di Paspor, Bangladesh Larang Kunjungi Israel Pengunjuk rasa mengecam tindakan Israel di Jalur Gaza, dalam sebuah unjuk rasa di ibu kota Bangladesh, Dhaka, 12 April 2025.(AP/Mahmud Hossain Opu)

BANGLADESH di bawah kepemimpinan Muhammad Yunus memberlakukan kembali tulisan ‘kecuali Israel’ pada paspor. Kebijakan ini secara efektif melarang warga negara Bangladesh  bepergian ke negara Yahudi itu.

Kementerian Dalam Negeri Bangladesh mengeluarkan arahan yang meminta departemen paspor dan imigrasi untuk mengembalikan kalimat Paspor Ini Berlaku Untuk Semua Negara Di Dunia Kecuali Israel dalam izin perjalanan resmi bagi warga negaranya yang berkunjung ke luar negeri, kantor berita milik pemerintah, Bangladesh Sangbad Sangstha (BSS), melaporkan, Minggu (13/4).

Tulisan ‘kecuali Israel’ pada paspor Bangladesh dihapus oleh pemerintahan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina pada 2021, pada saat Israel dikecam dunia atas serangannya di Gaza.

Frasa ‘berlaku untuk semua negara kecuali Israel’, yang dicetak pada paspor Bangladesh selama beberapa dekade, dihapus saat tahun-tahun terakhir masa jabatan Hasina.

Wakil Sekretaris Divisi Layanan Keamanan Kementerian Dalam Negeri, Nilima Afroze, mengatakan kepada BSS bahwa pihak berwenang telah mengeluarkan arahan pekan lalu untuk mengembalikan frasa tersebut.

“Direktur jenderal departemen imigrasi dan paspor diminta untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menerapkan perubahan ini,” surat kabar lokal The Daily Star mengutip pernyataan Afroze.

Afroze mengonfirmasi bahwa pihaknya mengeluarkan surat (arahan) pada 7 April.

Pengungkapan tersebut datang sehari setelah ribuan pengunjuk rasa berunjuk rasa di ibu kota, Dhaka, untuk mengutuk tindakan Israel di Jalur Gaza, membawa ratusan bendera Palestina dan meneriakkan slogan “Bebaskan, Bebaskan Palestina!”

Pada 2021, kata-kata ‘kecuali Israel’ dihapus dari paspor, meskipun pemerintah saat itu di bawah Hasina mengklarifikasi bahwa sikap negara terhadap Israel tidak berubah.

Menjawab kritik masyarakat, pihak berwenang saat itu mengatakan mereka tidak mengubah posisinya terhadap Israel, berdalih bahwa frasa tersebut dihilangkan dari paspor untuk mempertahankan standar internasional dokumen tersebut. (AFP/B-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |