
CUACA ekstrem berpotensi di tujuh Daerah terutama di bagian timur Jawa Tengah Minggu (20/4) sore hingga malam hari, diminta warga untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan masih berpotensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir di sejumlah daerah di Jawa Tengah, sehingga warga berada di di daerah rawan bencanadiminta untuk newaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Pada pagi-siang cuaca cerah berawan dan berawan, memasuki sore-malam hujan ringan-sedang mengguyur tidak merata berpeluang mengguyur sejumlah daerah di Jawa Tengah, namun masih berpotensi cuaca ekstrem di tujuh daerah yakni kawasan pegunungan, dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian timur.
"Tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem masih berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Agus Triyono Minggu (20/4).
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.30 WIB, ungkap Agus Triyono, cuaca ekstrem di Jawa Tengah berpotensi di sejumlah daerah yakni Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Demak dan Slawi diperkirakan berlangsung pada sore hingga malam hari, sedangkan pada pagi cuaca berawan.
Sedangkan hujan ringan-sedang, menurut Agus Triyono, berpeluang mengguyur sejumlah daerah seperti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Temanggung, Batang, Magelang, Bumiayu dan Ambarawa. "Daerah di Jawa Tengah lainnya hanya hujan ringan," imbuhnya.
Angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam, lanjut Agus Triyono, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,1-0,5 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter.(H-2)