
PRESIDEN Donald Trump menegaskan kembali keinginannya agar Amerika Serikat mengendalikan Gaza. Ia menyebut wilayah Palestina tersebut sebagai “sepotong real estate penting yang luar biasa.”
“Memiliki pasukan perdamaian seperti Amerika Serikat di sana, mengendalikan dan memiliki Jalur Gaza akan menjadi hal yang baik,” kata Trump dalam sambutannya di Gedung Putih bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Trump sekali lagi menyarankan pemindahan penduduk Gaza dan mengklaim “banyak negara” akan menerima 2,1 juta warga Palestina yang diusir tersebut. Sekutu regional telah menolak pemindahan paksa seperti itu, yang dapat digolongkan sebagai kejahatan perang.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang Israel terhadap Hamas memaksa 90% penduduk Gaza untuk mengungsi, banyak di antaranya harus berpindah-pindah beberapa kali.
“Jika kamu mengambil orang-orang, warga Palestina, dan memindahkan mereka ke negara lain — dan kamu memiliki banyak negara yang akan melakukannya — maka kamu benar-benar memiliki zona kebebasan. Kamu menyebutnya zona kebebasan, zona bebas, zona di mana orang tidak akan dibunuh setiap hari,” ujar Trump.
“Itu adalah tempat yang luar biasa,” lanjut Trump. “Kamu tahu apa yang saya sebut itu — lokasi yang hebat yang tidak ada yang ingin tinggali.”
Presiden AS itu juga mempertanyakan “mengapa Israel pernah menyerahkan (Gaza).”
“Mereka mengambil properti di tepi laut dan menyerahkannya kepada orang-orang demi perdamaian. Bagaimana hasilnya?” kata Trump, yang telah mengusulkan untuk mengubah wilayah tersebut menjadi “Riviera” yang akan dimiliki oleh Amerika Serikat.
Israel merebut Gaza dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan menguasainya selama hampir 40 tahun. (CNN/Z-2)