
SEDIKITNYA 1.700 seniman dan tokoh budaya Israel menandatangani petisi yang menyerukan pemerintah untuk memprioritaskan pembebasan warga Israel yang ditahan di Jalur Gaza dan mengakhiri perang di daerah kantong tersebut.
Petisi tersebut merupakan yang terbaru dalam seruan kepada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih 51.000 orang di Gaza dan menjamin pembebasan sandera melalui pertukaran tahanan dengan warga Palestina.
“Para seniman bergabung dengan para pilot dalam menuntut diakhirinya perang dengan segera dan membawa pulang para sandera,” tulis laporan harian Haaretz seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (16/4).
Hal ini segera diikuti oleh petisi baru yang juga ditandatangani oleh 600 arsitek dan perencana kota Israel, demikian menurut situs berita The Times of Israel.
Seruan ini hanyalah sebagian dari gelombang protes yang lebih luas di mana 250 komando angkatan laut aktif dan mantan komando angkatan laut dari unit Shayetet 13 telah mengeluarkan surat bersama yang mendukung kesepakatan penghentian penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza.
Radio Angkatan Darat Israel juga melaporkan bahwa lulusan unit cyber ofensif dan mantan anggota operasi khusus dari Direktorat Intelijen Militer mengeluarkan surat yang mempertanyakan bagaimana Netanyahu dapat menentukan nasib para sandera di Gaza.
Secara terpisah, sekitar 200 warga Israel, termasuk anggota keluarga yang disandera, menerbitkan surat yang mendukung tentara cadangan dan warga sipil yang mendorong gencatan senjata segera di Gaza.
Beberapa mantan panglima militer telah bergabung dalam petisi, termasuk mantan panglima militer Dan Halutz dan Ehud Barak, yang juga merupakan perdana menteri.
Netanyahu mengancam akan memecat prajurit aktif yang menandatangani petisi.
Tentara Israel memperbarui serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret lalu, menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Fer/I-1)