
PUNCAK ibadah haji tahun ini diliputi tantangan suhu ekstrem yang diperkirakan mencapai 50 derajat Celcius. Anggota Amirulhaj yang juga Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyebut tubuh manusia umumnya hanya mampu mentoleransi hingga 40 derajat.
Untuk itu, Taruna mengajak seluruh jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan dan tetap bugar di tengah suhu ekstrem yang melanda Tanah Suci. Ia optimistis jemaah bisa tetap sehat dan khusyuk beribadah asalkan menerapkan pola hidup yang tepat dan waspada terhadap kondisi tubuh masing-masing.
Taruna membagikan tiga tips utama untuk mencegah heat stroke atau serangan panas:
-
Perbanyak Minum Air
“Baik air mineral maupun air zamzam. Cairan dalam tubuh akan membantu menjaga keseimbangan ketika pembuluh darah melebar akibat panas,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5).
-
Kenali Sinyal Tubuh dan Istirahat
Jika mulai merasa pusing atau lemas, katanya, segera berteduh di tempat sejuk. Misalnya di bawah pohon atau bangunan untuk memberi waktu tubuh pulih lagi.
-
Pilih Aktivitas Malam Hari
“Bagi yang memiliki riwayat heat stroke, sangat disarankan untuk melakukan umrah atau aktivitas utama pada malam hari saat suhu lebih rendah,” jelasnya.
Taruna juga menyampaikan langkah-langkah pertolongan pertama jika ada jemaah yang mengalami gejala heat stroke. Pertama, baringkan di tempat sejuk. Lalu beri udara segar, minum air jika masih sadar, dan pijat lembut bagian punggung atau kaki untuk merangsang sistem saraf. “Boleh juga dikompres dingin,” katanya.
Menurutnya, cuaca panas bukan halangan untuk tetap sehat selama berhaji, asal jemaah menjaga diri dan saling peduli. “Dengan persiapan yang baik dan saling mengingatkan, jemaah kita insya Allah bisa menjalani ibadah dengan lancar dan selamat,” pungkasnya. (H-2)