
SEBANYAK tiga bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup hingga Selasa (8/7) sore akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. Tiga bandara itu yakni Frans Seda di Maumere, Kabupaten Sikka, Wunopito di Lewoleba, Kabupaten Lembata, dan Gewayantana di Flores Timur. Sedangkan, Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat yang sempat tutup pada Senin (7/7), sudah kembali beroperasi normal.
PGS Legal, Compliance & Stakeholder Relation Bandara El Tari Kupang I Gusti Ngurah Yudi Saputra mengatakan imbas ditutupnya tiga bandara tersebut, terdapat penerbangan dari Bandara El Tari Kupang yang dibatalkan.
"Sampai siang ini ada beberapa penerbangan dari dan ke Bandara El Tari Kupang cancel (batal)," katanya.
Penerbangan yang batal yakni rute Maumere-Kupang, Kupang-Maumere, Lewoleba-Kupang, Kupang-Lewoleba, Larantuka-Kupang, Kupang-Larantuka. Sementara itu, sejak Selasa pagi sampai sore, tidak ada laporan letusan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi.
Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko melalui Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra menyampaikan masyarakat yang berada di luar kawasan rawan bencana (KRB) sudah beraktivitas seperti biasa.
“Saat ini kondisi Gunung Lewotobi Laki-laki masih dalam pengawasan ketat. Tidak ada erupsi susulan, aktivitas masyarakat di luar KRB berjalan normal, dan arus lalu lintas di wilayah Flores Timur tetap aman dan lancar,” ujarnya.
Kapolda memastikan tidak ada korban jiwa dalam letusan sebelumnya, dan jajaran Polda NTT, khususnya Polres Flores Timur, terus aktif memantau situasi lapangan.
“Kami terus mengimbau warga untuk menghindari aktivitas di KRB demi keselamatan bersama. Keselamatan jiwa adalah prioritas utama,” kata Kombes Henry Novika Chandra. (M-2)