
SEBUAH studi mutakhir pada tikus menunjukkan tirzepatide, obat dengan kerja ganda GLP-1/GIP tak hanya mampu mengurangi lemak, tetapi juga menghambat pertumbuhan tumor payudara yang terkait dengan obesitas.
Penelitian yang dipresentasikan pada ENDO 2025, pertemuan tahunan Endocrine Society di San Francisco, California, mengungkapkan tikus yang diberikan tirzepatide mengalami penurunan berat badan dan jaringan adiposa sekitar 20%. Menariknya, ukuran tumor mereka juga menyusut secara bersamaan.
Temuan ini mengindikasikan obat laris seperti Mounjaro (untuk diabetes) dan Zepbound (untuk obesitas) suatu hari nanti bisa menjadi sekutu penting dalam memerangi kanker bagi pasien dengan obesitas.
"Obesitas adalah faktor risiko signifikan untuk kanker payudara," ujar Amanda Kucinskas, kandidat PhD dari University of Michigan yang terlibat dalam studi ini. "Meskipun data ini masih sangat awal, penelitian kami pada tikus menunjukkan bahwa obat anti-obesitas baru ini berpotensi mengurangi risiko kanker payudara terkait obesitas atau meningkatkan hasil pengobatan."
Korelasi Obesitas dan Kanker Payudara
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan obesitas dapat memperburuk prognosis kanker payudara, dan penurunan berat badan diketahui dapat memperbaiki hasil pengobatan. Namun, metode penurunan berat badan tradisional seringkali menghadapi banyak tantangan.
Kucinskas dan timnya memanfaatkan tirzepatide, salah satu kelas baru obat anti-obesitas yang menargetkan reseptor GLP-1 (glucagon-like peptide 1) dan GIP (glucose-dependent insulinotropic polypeptide). Para peneliti ingin mengetahui apakah tirzepatide dapat mengurangi pertumbuhan kanker payudara yang berhubungan dengan obesitas.
Hasil Studi pada Tikus
Studi ini melibatkan 16 tikus berusia 9 minggu dari jenis C57BL/6, yang diberi diet tinggi lemak 40% dan ditempatkan di lingkungan hangat untuk memicu obesitas. Pada usia 32 minggu, tikus-tikus obesitas ini secara acak diberi suntikan tirzepatide atau plasebo setiap dua hari sekali selama 16 minggu. Volume tumor diukur dua kali seminggu.
Hasilnya, obat anti-obesitas ini mengurangi berat badan dan lemak tubuh tikus sekitar 20%, mirip dengan jumlah penurunan berat badan yang dicapai oleh wanita yang menggunakan obat ini. Penurunan ini terutama disebabkan oleh hilangnya massa adiposa, dengan pengurangan berat depot adiposa dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Selain itu, obat anti-obesitas ini juga mengurangi volume tumor dibandingkan dengan kelompok kontrol. Di akhir studi, peneliti menemukan volume tumor berkorelasi signifikan dengan berat badan, total massa adiposa, dan jumlah lemak yang tersimpan di hati.
"Meskipun ini adalah hasil yang sangat awal, mereka menunjukkan bahwa obat anti-obesitas baru ini mungkin juga memiliki dampak yang menguntungkan pada hasil kanker payudara," tambah Kucinskas.
Penelitian lebih lanjut sedang berlangsung bekerja sama dengan laboratorium Dr. Steve Hursting di University of North Carolina di Chapel Hill untuk memisahkan efek penurunan berat badan dari efek tirzepatide yang spesifik terhadap tumor. (Science Daily/Z-2)