Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Dipindahkan ke RS Polri, Ini Alasannya

4 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi membeberkan alasan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta dipindahkan RS Polri Kramat Jati untuk memudahkan proses pemeriksaan.

Terduga pelaku sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ).

"Memudahkan juga penyidik untuk bisa mendalami informasi, karena yang bersangkutan sudah dalam kondisi sadar. Apabila dalam perkembangan kondisi kesehatan semakin baik, itu akan lebih memudahkan penyidik untuk meminta keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Senin (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi juga telah membentuk tim terpadu yang nantinya fokus menangani proses pemulihan terduga pelaku, baik secara fisik maupun psikis.

"Dan juga guna menghindari, kalau di RS sebelumnya anak ini ditaruh dalam satu ruangan yang ada beberapa orang. Sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi, makanya di RS Polri dalam satu ruangan," tutur dia.

Budi menyebut dalam penanganan kasus ini, pihaknya berpedoman pada aturan perlindungan anak. Mengingat, terduga pelaku masih di bawah umur.

"Jadi ada perlindungan khusus di dalam aturan perundang-undangan. Kita harus menjaga identitas ada perlakuan khusus terhadap anak tersebut, makanya kami juga mengimbau untuk kita bersama-sama tidak menuliskan nama asli dari orang yang kita maksud, hanya dengan inisial," ucap dia.

"Termasuk menjaga privacy, artinya alamat, ini juga keluarga, karena tidak ada kaitan dengan peristiwa yang dilakukan oleh yang bersangkutan," sambungnya.

Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat berlangsung.

Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden itu. Namun, korban luka dalam peristiwa itu tercatat ada sebanyak 96 orang.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut terdapat tujuh peledak yang dibawa oleh terduga pelaku ke SMAN 72 Jakarta.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebut dari tujuh peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi yang berbeda.

Sementara untuk tiga peledak lainnya belum digunakan dan sudah disita oleh petugas untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

"Yang meledak empat di dua lokasi. Tiga tidak meledak," ucapnya, Minggu (9/11).

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |