
KALAU bicara soal masakan Indonesia, salah satu bumbu yang langsung terlintas di benak banyak orang adalah terasi udang. Aromanya kuat, rasanya khas, dan kehadirannya bikin banyak masakan nusantara makin ‘nendang’. Tapi, tahukah kamu kalau terasi sebenarnya punya perjalanan panjang dan peran penting dalam dunia kuliner Indonesia?
Terasi udang sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan, beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa masyarakat pesisir di Nusantara telah mengolah hasil laut seperti udang kecil menjadi terasi sejak ratusan tahun lalu. Proses fermentasi alami yang digunakan membuat rasa dan aromanya unik dan tentu saja, bikin nagih!
Meski termasuk bumbu tradisional, terasi justru semakin relevan di era modern. Mulai dari sambal terasi, nasi goreng, tumis kangkung, sampai pelengkap hidangan kekinian, semua bisa makin lezat kalau diberi sedikit sentuhan terasi.
Dulu, terasi identik dengan masakan rumahan dan generasi orangtua kita. Tapi sekarang, anak muda juga mulai banyak yang bereksperimen dengan bumbu ini.
Di TikTok dan Instagram, kamu bisa menemukan berbagai resep kreatif pakai terasi — dari mie instan upgrade, pizza lokal, sampai sambal untuk ayam geprek ala rumahan.
“Di TikTok, kami sering lihat anak muda bikin sambal instan atau kreasi mie pedas pakai terasi — itu keren banget,” kata Creative Digital Executive King’s Fisher Sherry.
“Makanya kami bikin kemasan yang simpel dan praktis, supaya nggak ribet dipakai kapan aja.” lanjutnya.
Itulah kenapa terasi saat ini dikemas dalam bentuk yang lebih fleksibel, tanpa menghilangkan akar rasa tradisionalnya. Gaya hidup cepat dan dinamis sekarang tetap bisa menyatu dengan cita rasa klasik Indonesia.
Melihat besarnya kecintaan masyarakat Indonesia terhadap terasi, King’s Fisher menghadirkan Terasi Udang King’s Fisher produk yang memadukan cita rasa otentik dengan proses produksi yang higienis dan terstandarisasi.
Dibuat dari udang segar pilihan, terasi ini diformulasikan untuk tetap mempertahankan rasa khas, tapi dengan kemasan yang praktis dan modern.
“Terasi itu bukan cuma bumbu, tapi bagian dari identitas kuliner Indonesia,” ungkap Direktur Utama PT. Bali Maya Permai (King’s Fisher) Ricky.
“Kami ingin orang tetap bisa merasa dekat dengan rasa masa kecil, walau hidup di zaman yang serba cepat,” sambungnya.
Di tengah tren makanan modern dan fusion, terasi tetap punya tempat spesial di hati para pencinta kuliner Indonesia. (Z-1)