
SEBUAH penemuan tak terduga kembali datang dari teleskop luar angkasa James Webb (JWST). Kali ini, para ilmuwan menemukan formasi galaksi yang menyerupai wajah burung hantu — lengkap dengan dua "mata" terang dan sebuah "paruh" — yang terbentuk dari tabrakan langka antara dua galaksi cincin.
Struktur unik ini dijuluki "Cosmic Owl" dan dianggap sebagai laboratorium alam luar biasa untuk memahami proses pembentukan dan evolusi galaksi. Penemuan ini dilaporkan dalam studi pra-cetak yang diunggah ke arXiv pada 11 Juni 2024. Temuan ini telah dikonfirmasi tim peneliti independen lainnya, yang menyebut objek tersebut sebagai "galaksi Infinity" dalam makalah mereka.
Tabrakan Langka Galaksi Cincin
Galaksi datang dalam berbagai bentuk — spiral seperti Bima Sakti, hingga berbentuk cerutu seperti M82. Namun, galaksi cincin adalah tipe langka yang terbentuk ketika sebuah galaksi kecil menabrak lurus ke tengah galaksi yang lebih besar, menciptakan gelombang kejut yang melontarkan bintang dan gas membentuk cincin.
Galaksi cincin hanya menyumbang 0,01% dari seluruh galaksi yang diketahui. Tabrakan antara dua galaksi cincin? Hampir tak pernah ditemukan. Inilah yang menjadikan "Cosmic Owl" begitu istimewa.
“Kami sedang menganalisis data publik JWST di wilayah langit yang dikenal sebagai COSMOS field ketika kami melihat objek ini. Karena resolusi JWST yang tinggi, wujudnya langsung menonjol,” ungkap Mingyu Li, mahasiswa doktoral di Universitas Tsinghua, Tiongkok, yang memimpin penelitian ini.
Dua Mata, Paruh, dan Pengasuhan Bintang
Gambar-gambar dari JWST menunjukkan kedua galaksi dalam tabrakan ini berukuran kecil, masing-masing berdiameter sekitar 26.000 tahun cahaya — seperempat ukuran Bima Sakti. Di tengah masing-masing galaksi terdapat inti padat yang menjadi “mata burung hantu,” di mana lubang hitam supermasif lebih dari 10 juta kali massa Matahari sedang aktif menyedot materi di sekitarnya.
Sementara itu, bagian “paruh” burung hantu — yakni zona tabrakan dua galaksi — merupakan area dengan aktivitas luar biasa tinggi. Data dari teleskop ALMA di Cile mengungkapkan adanya gumpalan besar gas molekul, bahan mentah pembentuk bintang, yang sedang tertekan akibat gelombang kejut dari tabrakan tersebut.
Tak hanya itu, pengamatan radio dari teleskop Very Large Array di New Mexico menunjukkan adanya semburan partikel bermuatan dari lubang hitam salah satu galaksi yang menghantam gumpalan gas, semakin menekannya dan memicu ledakan pembentukan bintang baru, menjadikan area ini sebagai "kebun bayi bintang" atau stellar nursery.
Diperkirakan, tabrakan dua galaksi ini terjadi sekitar 38 juta tahun lalu, dan wajah “burung hantu” kosmik ini akan tetap terlihat selama jutaan tahun ke depan.
Jendela Waktu Evolusi Galaksi
Lebih dari sekadar menarik secara visual, Li menyebut "Cosmic Owl" sebagai laboratorium alam yang sangat berharga untuk meneliti evolusi galaksi.
“Kami melihat sejumlah proses penting terjadi secara bersamaan di satu sistem: tabrakan galaksi, aktivitas lubang hitam, dan pembentukan bintang,” jelasnya.
Penelitian ini juga mengusulkan bahwa kombinasi gelombang kejut dan semburan radio dari lubang hitam bisa menjadi mekanisme penting dalam pembentukan bintang yang sangat cepat di masa awal alam semesta — membuka wawasan baru soal bagaimana galaksi dapat tumbuh begitu pesat di masa muda mereka.
Ke depan, tim akan melakukan simulasi lebih lanjut guna memahami kondisi spesifik yang menyebabkan formasi galaksi kembar-cincin yang sangat simetris ini, termasuk sudut tabrakan dan struktur awal galaksi.
Penemuan ini menambah daftar fenomena aneh yang tertangkap oleh JWST, seperti galaksi berbentuk tanda tanya dan gas bintang baru yang menyerupai ekor kucing. (Live Science/Z-2)