
KEMENTERIAN Sosial mendirikan Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem. Anak-anak mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA bakal menempuh pendidikan dan tinggal di asrama sekolah tersebut.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf langsung meninjau lokasi Sekolah Rakyat yang berada di Gedung Wiyata Guna, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, Jumat (7/3). Gedung tersebut merupakan milik Kemensos yang dibangun di atas lahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Hari ini kita cek lapangan, kemudian membuat perencanaan untuk Sekolah Rakyat, salah satunya di Bandung Barat. Ini arahan dari presiden untuk mengentaskan kemiskinan," kata Mensos.
Konsep Sekolah Rakyat ini berbentuk boarding school. Anak-anak akan tinggal di asrama dan seluruh pembiayaannya ditanggung pemerintah. Kemensos menargetkan akan ada 100 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia atau minimal satu daerah memiliki satu Sekolah Rakyat.
"Sekarang baru 40 sekolah mungkin ya. Kalau satu sekolah punya 1.000 lulusan, kemudian kita bisa punya 500 sekolah saja, artinya kita punya 500 ribu lulusan yang siap menjadi agen perubahan," tuturnya.
Pihaknya berharap dengan fasilitas yang sudah ada, Sekolah Rakyat bisa langsung dijalankan mulai tahun ini. Kemensos akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti Kementerian Pendidikan Nasional dalam hal penyediaan tenaga pengajar, kurikulum oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, sarana dan prasana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan sebagainya.
"Output dari Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem bisa membawa keluarganya keluar dari jurang kemiskinan dan hidup lebih baik. Setelah nanti lulus, mereka juga bisa melanjutkan kuliah dan menjadi agen perubahan buat keluarga," jelasnya.