
DI bidang kesehatan dan gizi, beragam pola makan selalu menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Salah satu yang diperhatikan ialah diet vegan rendah lemak.
Sebuah penelitian terbaru menemukan fakta menarik, menunjukkan bahwa diet vegan yang rendah lemak mungkin tidak hanya efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi juga dapat memperkecil jumlah senyawa berbahaya dalam tubuh.
Studi yang dilakukan Dr Hana Kahleova, Direktur Penelitian Klinis di Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM), telah membandingkan efektivitas diet vegan rendah lemak dengan diet Mediterania dalam hal penurunan berat badan serta penurunan Advanced Glycation End Products (AGEs).
AGEs adalah senyawa yang berbahaya dan terbentuk ketika protein atau lemak bergabung dengan gula dalam darah, dan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis serta peningkatan berat badan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta yang menjalani diet vegan rendah lemak mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan penurunan kadar AGEs yang lebih besar daripada mereka yang mengikuti diet Mediterania. Ini menunjukkan diet vegan rendah lemak berpotensi manfaat ganda.
Mengapa Diet Vegan Rendah Lemak Bisa Aman dan Bermanfaat?
Menurut Dr. Hana Kahleova, diet vegan dengan rendah lemak cenderung memiliki kadar AGEs yang alami lebih sedikit. "Makanan yang tinggi AGEs sebagian besar berasal dari produk hewani, terutama yang dimasak pada suhu tinggi. Dengan mengurangi konsumsi produk hewani, asupan AGEs pun akan berkurang," jelas Dr. Kahleova.
Makanan berbasis tanaman, khususnya yang tidak diolah, seperti buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan, biasanya mengandung AGEs yang jauh lebih sedikit. Selain itu, diet vegan rendah lemak menekankan pada asupan makanan utuh yang kaya serat, vitamin, dan mineral, semuanya berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Serat dalam makanan nabati juga berperan untuk meningkatkan rasa kenyang, yang dapat mendukung tujuan penurunan berat badan.
Aspek Keamanan dan Pertimbangan Penting
Meski hasil penelitian ini tampak menjanjikan, pertanyaan mengenai keamanan jangka panjang dari diet vegan rendah lemak tetap menjadi fokus perhatian. Ahli gizi dan kesehatan mengingatkan pentingnya perencanaan yang teliti untuk memastikan asupan nutrisi yang memadai.
"Seperti pola makan terbatas lainnya, penting untuk memastikan bahwa semua kebutuhan nutrisi terpenuhi," ujarnya. "Nutrisi seperti vitamin B12, zat besi, kalsium, vitamin D, dan asam lemak omega-3 adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan lebih lanjut dalam diet vegan, dan mungkin memerlukan suplementasi atau pilihan makanan yang diperkaya. "
Namun, Kahleova juga menegaskan bahwa hasil penelitiannya tidak menemukan adanya kekurangan nutrisi yang berarti pada para peserta yang menjalani diet vegan. "Kami menemukan bahwa kadar vitamin B12 dan zat besi tetap stabil, yang menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik, diet ini bisa menjadi pilihan yang aman," tambahnya.
Penelitian terbaru ini memberikan bukti meyakinkan bahwa diet vegan rendah lemak dapat menjadi pilihan yang aman dan efektif untuk penurunan berat badan serta pengurangan AGEs, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis.
Namun, seperti perubahan diet besar lainnya, konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk memastikan diet tersebut sesuai dengan kebutuhan pribadi dan direncanakan dengan baik untuk memenuhi semua kebutuhan gizi. (Medical News Today/National Institute of Health/Z-2)