
Sebuah studi terbaru mengungkapkan stroke ringan, yang sering kali dianggap sepele dan tidak berbahaya, ternyata dapat menimbulkan gejala kelelahan dalam jangka panjang. Penelitian ini menyoroti pentingnya perhatian medis yang lebih lanjut, bahkan untuk kasus stroke yang tergolong ringan atau sementara.
Penelitian ini melibatkan ratusan pasien di Inggris yang mengalami transient ischemic attack (TIA) atau stroke ringan. Meskipun gejala stroke ringan biasanya hanya berlangsung sementara dan tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, hasil studi menunjukkan banyak sekali pasien tetap merasakan kelelahan ekstrem hingga berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun setelah kejadian.
Kelelahan yang dialami para penyintas stroke ringan ini bukan sekadar rasa lelah biasa, tetapi bersifat kronis dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa peserta melaporkan kesulitan berkonsentrasi, penurunan motivasi, serta keinginan kuat untuk tidur di siang hari, meskipun telah tidur cukup di malam hari.
Gejala ini sering kali tidak diakui sebagai bagian dari dampak stroke ringan, sehingga banyak penderita merasa frustrasi dan tidak mendapat dukungan yang sesuai.
Salah satu peneliti utama menyatakan temuan ini menunjukkan perlunya perubahan dalam pendekatan terhadap pasien stroke ringan.
"Kita perlu memahami bahwa meskipun stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan otak yang terlihat pada pemindaian, efeknya terhadap kualitas hidup tetap signifikan," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa gejala kelelahan bisa berdampak pada produktivitas kerja, hubungan sosial, dan kesejahteraan mental pasien.
Cegah Kelelahan Berulang
Saat ini, sebagian besar pedoman medis berfokus pada upaya mencegah terjadinya stroke berulang. Namun, aspek pemulihan jangka panjang seperti kelelahan masih sering terabaikan. Para peneliti menyampaikan perlunya integrasi dukungan psikologis dan rehabilitasi energi dalam program pemulihan stroke ringan.
Dengan meningkatnya jumlah kasus stroke ringan di kalangan usia muda akibat gaya hidup tidak sehat dan stres kronis, temuan ini menjadi peringatan penting bagi dunia medis.
Penelitian ini diharapkan dapat mendorong penyusunan pedoman baru serta meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa stroke ringan merupakan kondisi serius yang tidak boleh dianggap remeh atau diabaikan. (allodokter/Z-2)