
DIREKTUR Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyatakan belum ada pengumuman dari pihak Arab Saudi perihal kuota haji tahun 2026. Hal itu menanggapi wacana dari BP Haji soal pemangkasan kuota jemaah haji Indonesia hingga 50%. Belakangan, BP Haji mengkonfirmasi rencana tersebut batal.
“Belum ada pengumuman apa pun tentang kuota (haji 2026),” ungkap Hilman Latief saat dikonfirmasi oleh Media Indonesia mengenai kabar tersebut, Kamis (12/6).
Sebelumnya, Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut ada wacana di Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk mengurangi kuota haji Indonesia hingga 50%.
"Itu yang membuat kami agak kaget. Namun kemudian dari hasil diskusi di Kementerian Haji (Saudi), dinyatakan karena tahun depan pengelolaan haji Indonesia itu tidak lagi di Kementerian Agama, dan Presiden (Prabowo) membentuk badan setingkat Kementerian Haji, maka pemerintah Saudi dalam hal ini Kementerian Haji dan Umrah menyatakan ini ada harapan dengan manajemen baru," papar Dahnil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/6) malam.
Ia menyebut wacana pemotongan itu muncul karena Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melihat kesemrawutan pengelolaan haji Indonesia tahun 2025 ini.
"Itu yang kemudian mereka sampaikan ke kami. Namun mereka melihat ada peluang perbaikan yang signifikan terkait dengan kebijakan Presiden Prabowo untuk perubahan manajemen pengelolaan haji melalui badan setingkat kementerian yang disebut dengan Badan Penyelenggara Haji," kata Dahnil. (H-4)