
TREN kecantikan baik yang surgical maupun non-surgical berkembang dengan sangat pesat di Indonesia. Jumlah pasien yang berminat meningkat dan pasien juga memiliki banyak pilihan jenis dan tempat melakukan perawatan.
"Hal ini diikuti dengan teknologi dan prosedur dunia estetik yang semakin maju. Dan saat ini orang tidak lagi tabu atau menyembunyikan jika sedang menjalni perawatan,"jelas dr. Ide Bagoes Insani, MM, MARS, Sp. BP-RE - Dokter Bedah Plastik dan Rekonstruksi Estetik dalam peluncuran filler dermal Croma Saypha 2.0 di Jakarta, Sabtu (17/5).
Menurut Ide Bagoes, layanan estetik tidak hanya bertujuan mempercantik diri atau sekadar memperbaiki tampilan namun juga sebagai penunjang karier dan meningkatkan quality of life.
Ide Bagus menuturkan, tindakan invasif dan non-invasif tidak saling mensubstitusi. "Dari kacamata bedah plastik, bukan invasif menggantikan non-invasif bisa menggantikan invasif. Lebih kepada sinergi, karena jika dilakukan dengan baik kita bisa memenuhi kebutuhan pasien secara optimal, downtime-nya bisa lebih singkat kemudian juga hasilnya juga optimal," kata Ide.
Ia menambahkan, tindakan non-invasif seperti facial, dan perawatan seperti menggunakan radiofrequency kemudian ultrasound, dan laser.
Sementara, tindakan invasif bisa berupa minimal invasif seperti 3D countouring dengan filler.
"Ada yang lebih invasif yakni tindakan pembedahan. Tidak ada yang lebih bagus, keduanya tergantung kebutuhan dan apa yang ingin dicapai goal-nya oleh pasien," jelas dia.
Pasar Berkembang Pesat
Saat ini, salah satu tren yang digemari adalah membentuk wajah menjadi V shape yang bisa dilakukan dengan injeksi filler. GEA Aesthetic, divisi estetika khusus dari distributor alat kesehatan terkemuka Indonesia, GEA Medical bersama Croma-Pharma GmbH, filler dermal Croma Saypha 2.0 ke Indonesia.
“Membawa produk kelas dunia Croma-Pharma, seperti filler Saypha® 2.0, ke Indonesia menguatkan ikhtiar inovasi kami atas pemenuhan kebutuhan konsumen masyarakat umum serta profesional medis kami yang terus berkembang dan cerdas,” jelas Endrajaya Tjen, Chief Marketing Officer (CMO) GEA Medical.
"Kami berkomitmen kuat atas kiprah GEA Aesthetic dan sangat antusias untuk memulai perjalanan strategis ini bersama Croma-Pharma," lanjutnya.
Sementara itu, Valentin Gruber, Director of Global Marketing & Customer Experience Croma mengatakan pihaknya mengincar pasar Indonesia karena perkembangan pesat atas permintaan perawatan estetika.
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan GEA Aesthetic. Jaringan distribusi mereka yang mapan, komitmen terhadap kualitas layanan, dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal menjadikan mereka mitra ideal untuk memperkenalkan solusi inovatif Croma-Pharma, termasuk filler Saypha® 2.0 kami,” jelas Gruber.
Sementara itu, dr. Dagné Pupo - Founder and Director Dagné Pupo Clinic, Spain mengatakan dalam kedokteran estetika, pasien adalah prioritas utama yakni kepuasan, keamanan, dan pengalaman mereka. "Untuk membimbing mereka, kita membutuhkan pengetahuan mendalam, teknik terasah, dan produk berkualitas," jelas dokter Pupo yang telah menggunakan filler produksi Croma untuk pasien-pasiennya. (H-2)