Sindikat Kecurangan UTBK-SNBT 2025 di Unhas Menggunakan Joki Terungkap, Libatkan Tim IT

3 hours ago 3
Sindikat Kecurangan UTBK-SNBT 2025 di Unhas Menggunakan Joki Terungkap, Libatkan Tim IT Pelaksanaan UTBK-SNBT 2025.(Dok. Antara)

PIHAK Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar sebagai panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT 2025) mengungkapkan adanya kasus joki yang terjadi saat tes masuk perguruan tinggi negeri itu berlangsung.

Koordinator Pelaksana UTBK di Universitas Hasanuddin (Unhas) Nurul Ihsani mengaku, jika kasus perjokian yang merupakan kecurangan UTBK SNBT itu pastinya mencoreng integritas ujian. Ia lalu menjelaskan bahwa pihaknya telah menemukan seorang peserta UTBK yang digantikan oleh orang lain.

"Kasus ini sudah dilaporkan ke kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Dan dari penyelidikan serta pengembangan kasus dari phak kepolisian didapatkan ada juga sindikat yang memanfaatkan, juga berusaha untuk membujuk tim IT (Information Technology atau Teknologi Informasi) untuk ikut membantu dalam perjokian tersebut," jelas Nurul, Senin (5/5).

Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa ada sindikat joki UTBK yang berusaha memanfaatkan situasi ini dengan membujuk tim IT Unhas untuk terlibat dalam praktik curang. Modus operandi mereka melibatkan pengeditan kartu peserta, pemalsuan KTP, dan surat keterangan sekolah.

Nurul menegaskan bahwa sindikat ini berasal dari bimbingan belajar di luar Unhas, dan bukan dari internal universitas. “Perjokian ini melibatkan dua model kecurangan. Pertama, penggantian peserta, dan kedua, pemasangan alat pada PC (Personal Computer),” jelas Nurul.

Meskipun dua kasus perjokian telah teridentifikasi, jumlah pasti admin IT yang terlibat masih dalam penyelidikan. Nurul menambahkan bahwa Unhas memiliki 46 ruang UTBK, dan semua petugas yang terlibat berasal dari internal universitas untuk menjaga integritas ujian.

Fakultas-fakultas favorit seperti kedokteran, kedokteran gigi, dan teknik dari universitas ternama seperti UGM, UI, ITB dan juga UNhas sendiri menjadi sasaran utama sindikat ini. “Kami berkomitmen untuk menjaga agar tidak ada campur tangan dari pihak luar dalam penyelesaian kasus ini,” tegas Nurul.

Tim Unhas sendiri juga melakukan investigasi terkait keterlibatan IT internal, hanya saja belum bisa membeberkan berapa orang yang terlibat. "mohon maaf kami belum bisa sampaikan berapa total jumlah yang terlibat dan berapa, karena saat ini masih sementara didalami. Dan saya dengar-dengar juga mungkin dalam pekan ini itu sudah langsung ada juga konfirmasi dari hasil penyelidikan dari kepolisian," tutupnya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |