Sejarah di Balik Nama Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus

2 hours ago 2
Sejarah di Balik Nama Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus Paus Fransiskus.(Antara )

PAUS Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio. Ia lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936 dari pasangan imigran asal Italia dan terpilih menjadi Paus Fransiskus pada Maret 2013. Jorge Mario Bergoglio atau Paus Fransiskus berpulang ke rumah Bapa di Surga pada usia 88 tahun setelah menderita sakit lama, Senin (21/4) pagi.

Pemuka agama Katolik asal Argentina itu menjadi paus pertama yang berasal dari Amerika Latin dan juga paus pertama dari ordo Jesuit. Banyak yang menilai pemilihannya sebagai pemimpin Gereja Katolik Dunia adalah kejutan. Selain karena terpilih saat usianya mencapai 76 tahun, Jorge Mario Bergoglio merupakan sosok yang relatif asing di kalangan petinggi Vatikan.

Ia menjadi paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik dan menjadi paus pertama non-Eropa sejak Gregorius III, yang lahir di wilayah yang kini menjadi Suriah dan terpilih pada 731. Pengalaman internasional Bergoglio tergolong minim di awal kariernya. Hal itu berbeda dengan banyak tokoh Vatikan lainnya. Bergoglio lebih banyak menghabiskan waktunya di Argentina, tempat ia dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan bersahaja, serta memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial.

Bergoglio diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998. Sebagai kardinal, ia dikenal dengan gaya hidup sederhananya dan kerap menggunakan transportasi umum alih-alih mobil dinas dengan sopir. Ia bahkan tetap aktif secara fisik sekalipun pernah menderita infeksi paru-paru yang parah dan harus kehilangan sebagian paru-paru kanannya.

Sejak awal masa kepausannya, Paus Fransiskus membawa suasana yang berbeda. Ia menolak tinggal di Istana Apostolik dan lebih memilih kediaman tamu yang sederhana di Vatikan. Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, seorang biarawan abad ke-13 yang dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan kasih sayangnya terhadap hewan.

Kesederhanaannya itu juga tampak ketika Paus Fransiskus melakukan lawatan ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Ketika ia menandatangani Deklarasi Istiqlal dan memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 5 September lalu.

Salah satu momen yang paling menyentuh saat kunjungannya ke Indonesia saat itu adalah ketika Nasaruddin Umar, yang kala itu masih menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal mengecup kepala Paus Fransiskus, yang lekas dibalas Paus dengan mencium tangan Nasaruddin. (Ant/I-1

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |