
MATA uang rupiah ditutup menguat 34 poin pada perdagangan sore ini (8/7) setelah sempat melemah 40 poin di level Rp16.205 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.239. Penguatan rupiah salah satu imbas dari kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp16.200-Rp16.250," ucap Pengamat Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (8/7).
Ibrahim mengungkapkan, penguatan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap posisi cadangan devisa Indonesia yang pada akhir Juni 2025 mencapai US$152,6 miliar, meningkat dibandingkan posisi pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar.
Di samping itu, ia menyampaikan pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh pasar keuangan domestik yang mencerna keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akhirnya menetapkan pengenaan tarif impor barang dari Indonesia sebesar 32%. Angka ini tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan yang diumumkan Trump pada awal April 2025 lalu.
Ancaman tarif Trump juga memacu beberapa permintaan untuk greenback, di tengah kekhawatiran bahwa pungutan tersebut akan bersifat inflasi bagi ekonomi AS sehingga menjadi salah satu alasan penguat rupiah hari ini. (H-4)