Rudiger Mengaku Jadi Korban Rasisme Usai Madrid Kalahkan Pachuca

4 hours ago 1
Rudiger Mengaku Jadi Korban Rasisme Usai Madrid Kalahkan Pachuca Bek Real Madrid Antonio Rudiger(Instagram/@toniruediger)

BEK Real Madrid, Antonio Rudiger, mengaku menjadi korban pelecehan rasial dalam laga Piala Dunia Antarklub melawan klub Meksiko, Pachuca, yang dimenangkan Madrid 3-1, Senin (23/6).

Insiden tersebut terjadi usai peluit panjang dibunyikan. Rudiger tampak emosi setelah terlibat adu mulut dengan bek Pachuca, Gustavo Cabral. Ia kemudian menyampaikan keluhannya kepada wasit asal Brasil, Ramon Abatti Abel.

Pelatih Madrid, Xabi Alonso, mengonfirmasi adanya laporan dari Rudiger mengenai dugaan perlakuan rasis.

"Toni mengatakan sesuatu kepada kami, dan kami mendukung Toni sepenuhnya. Kami akan menunggu proses selanjutnya," ujar Alonso dikutip dari AFP.

"Saya dengar protokol FIFA sudah diaktifkan untuk menyelidiki. Jika memang terjadi, maka semua langkah harus diambil karena ini tidak bisa ditoleransi. Tidak ada tempat untuk rasisme dalam sepak bola. Kami percaya apa yang dikatakan Antonio dan sekarang sedang dalam proses investigasi," lanjutnya.

Sementara itu, kapten Pachuca, Cabral membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, insiden itu terjadi karena kesalahpahaman bahasa. 

Ia mengklaim hanya menyebut Rudiger 'pengecut' dalam bahasa Spanyol, yang secara fonetik bisa disalahartikan sebagai ungkapan bernada rasis.

"Wasit mengira saya mengatakan sesuatu yang rasis, tapi saya terus mengulang kata yang sama, ‘pengecut’," ujar Cabral.

Sementara itu, pelatih Pachuca, Jaime Lozano, mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari media dan belum sempat membahasnya dengan pemain yang bersangkutan.

"Saya baru tahu dari Anda sekarang. Kami belum membicarakannya di ruang ganti. Saya belum bicara dengan Cabral, jadi saya tidak bisa memberi penjelasan," ujar Lozano.

"Jika benar terjadi, jelas tidak bisa dibenarkan. Saya akan bicara dengannya. Saya sudah cukup lama mengenalnya dan tidak pernah mendengar hal semacam ini dari pemain Pachuca. Tapi saya juga tidak bisa langsung membela kapten saya tanpa mendalami terlebih dahulu," imbuhnya. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |