
SEORANG remaja laki-laki berusia 16 tahun ditangkap polisi dengan dugaan melakukan ancaman kekerasan daring yang menargetkan sebuah masjid baru di Edmondson Park, Sydney bagian barat, Australia. Remaja itu diduga mengancam akan melakukan “Christchurch 2.0."
Ancaman ini tampaknya merujuk pada tragedi di Kota Christchurch, Selandia Baru, di mana seorang pria asal Australia membunuh 51 jemaah pada 2019. Ia mengirim ancaman Christchurch 2.0 dalam komentar di profil Instagram Masjid Australian Islamic House pada Senin (3/3).
"Remaja tersebut kemudian ditangkap di Eaton, di barat daya Australia Barat, dan mau bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan mereka," kata Polisi Australia Barat dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/3) malam lapor SBS News.
Aliansi Warga Australia untuk Muslim serta Dewan Imam Nasional Australia menyatakan sangat terkejut dan sangat prihatin terhadap keselamatan serta kesejahteraan umat Muslim di Sydney setelah ancaman tersebut.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan siapa pun yang bertanggung jawab atas ancaman keji itu harus menghadapi konsekuensi hukum sepenuhnya. "Tidak ada tempat untuk hal seperti ini di Australia. Rasisme dan Islamofobia tidak akan ditoleransi," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Dalam unggahan di platform X, Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, mengatakan bahwa pemerintahannya dan kepolisian sedang menangani kasus ini dengan sangat serius. Sejak dibuka menjelang bulan suci Ramadan pada Jumat lalu, ratusan jemaah telah mengunjungi masjid tersebut.
Dalam pernyataan sebelumnya pada Selasa, Polisi New South Wales (NSW) mengatakan telah memulai penyelidikan setelah adanya ancaman ke sebuah pusat keagamaan di Edmondson Park pada Senin.
"Tidak ada ancaman yang sedang berlangsung terhadap masyarakat, dan penyelidikan awal menunjukkan bahwa sumber ancaman tersebut berasal dari luar negara bagian," tambah pernyataan tersebut. (Ant/I-1)