Rektor IPB Ungkap Isi Pertemuan Para Rektor dengan Presiden

6 hours ago 1
Rektor IPB Ungkap Isi Pertemuan Para Rektor dengan Presiden Rektor IPB Arif Satria.(DOK MI)

PRESIDEN Prabowo Subianto menggelar acara silaturahmi dan panel diskusi dengan rektor serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/3). Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria yang hadir pada pertemuan tersebut menyampaikan bahwa pada kesempatan itu Presiden menggugah para rektor untuk memahami dinamika tantangan perubahan global.

“Beliau mengajak para rektor untuk semakin optimistis terhadap masa depan bangsa Indonesia. Kepercayaan diri sebagai bangsa Indonesia harus diperkuat. Jangan mudah minder sama bangsa asing,” kata Arif saat dihubungi, Jumat (14/3).

“Beliau juga menekankan bahwa salah satu masalah besar bangsa Indonesia yang harus diatasi adalah korupsi. Beliau berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia,” imbuhnya.

JADI BUMN

Pada kesempatan tersebut, Arif mengusulkan kepada Presiden agar perguruan tinggi di Indonesia bisa dijadikan R&D BUMN. “Beliau menyambut baik perbaikan ekosistem riset di Indonesia dan optimistis dana riset bisa ditingkatkan,” katanya.

Dalam keterangan usai pertemuan itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti-Saintek) Brian Yuliarto menyampaikan Presiden menginginkan peningkatan kesejahteraan para dosen dan peningkatan dana-dana riset. “Jadi secara luas itu yang diharapkan atau diinginkan oleh Presiden,” katanya.

“Kalau Korea itu kan (dana riset) 4% dari GDP. Nah ini yang kita akan terus tingkatkan. Tentu ini tidak bisa instan. Namun nanti ketika pembangunan ini bisa berjalan cepat, industrialisasi berbasis teknologi bisa bergerak cepat, Pak Presiden berharap juga terjadi peningkatan paling tidak hingga 1% dari GDP kita,” jelasnya.

Brian menyebut saat ini total dana riset yang dialokasikan lebih dari Rp2 triliun yang bersumber dari APBN, LPDP, serta berbagai kerja sama industri.

Pada pertemuan itu hadir 124 rektor PTN seluruh Indonesia, 40 perwakilan rektor PTS, 18 perguruan tinggi keagamaan, serta 17 LL dikti seluruh Indonesia yang merupakan pembina PTS-PTS yang tersebar di seluruh Indonesia.

Secara umum Brian menyampaikan pertemuan yang berlangsung dari sore hingga malam hari itu membahas peran perguruan tinggi dalam mendorong kemajuan bangsa melalui riset, inovasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Presiden, kata Mendikti-Saintek, menekankan potensi besar Indonesia untuk menjadi negara maju. Namun untuk mencapai hal tersebut, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci utama.

“Pak Presiden juga menyampaikan hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi ini akan menjadi bangsa yang makmur,” ucap Mendikti Saintek.

Selain itu, Brian menyampaikan bahwa Presiden memandang perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menopang pengembangan industri berbasis riset dan inovasi. Kepala Negara juga menyoroti pentingnya menjaga integritas akademik, dengan menanamkan budaya antikorupsi kepada generasi mendatang.

“Tentu tadi juga disampaikan bagaimana prospek Indonesia yang sangat cerah ke depan ini perlu didukung oleh sektor pengembangan IPTEK dengan tidak lupa integritas untuk dijaga, integritas yang tinggi. Jadi budaya anti korupsi itu harus terus diingatkan kepada generasi masa depan bangsa Indonesia,” katanya.

Selanjutnya, menurut Brian, Presiden menyampaikan optimismenya terhadap Danantara sebagai motor penggerak industri strategis di Indonesia. Dalam mendukung hal tersebut, peran perguruan tinggi dinilai penting karena dapat menjadi tulang punggung riset dan inovasi.

“Di situ peran perguruan tinggi-perguruan tinggi akan menjadi tulang punggung riset, inovasi serta penyiapan-penyiapan SDM untuk mengisi gerakan atau program-program industri yang akan bergerak dengan cepat di masa depan,” lanjut Brian.

Tidak hanya itu, Presiden mendorong perguruan tinggi untuk menghasilkan produk unggulan demi mewujudkan kemandirian nasional di berbagai sektor, mulai dari kemandirian pangan hingga hilirisasi mineral. Kepala Negara turut mendorong para rektor dan dekan untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian, dan pengembangan teknologi.

“Bapak Presiden tadi meminta mari kita berikan yang terbaik, SDM-SDM yang terbaik dihasilkan dari perguruan tinggi, riset-riset terobosan teknologi untuk menghasilkan produk-produk teknologi bagi pasar Indonesia yang sangat besar, bagi kebangkitan ekonomi dan industri di Indonesia,” jelasnya.

Menurut Brian, diskusi panel bersama Presiden Prabowo pada hari ini berlangsung secara produktif dan para rektor juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangannya. Mendikti-Saintek berharap pertemuan ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun Indonesia Maju dengan didukung riset, inovasi, dan SDM yang mumpuni.

“Kami tentu mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Presiden yang telah mengundang teman-teman Rektor semua, baik PTN, PTS sehingga wacana atau pola berpikir ini menjadi seragam. Tentu kita semua akan bersemangat untuk mendukung program-program dari Bapak Presiden,” pungkasnya. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |