
PEMERINTAH Indonesia memulangkan 554 WNI korban online scam di Myanmar dan akhirnya tiba di Tanah Air pada Selasa (18/3). Adapun 400 WNI tiba dalam dua sorti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 09.30 dan 11.00 WIB.
Sekitar 154 WNI sisanya direncanakan tiba besok, Rabu (19/3) juga melalui Bandara Soekarno-Hatta. Dengan demikian, total WNI terduga korban TPPO yang dipulangkan berjumlah 554 orang dengan 449 laki-laki dan 105 perempuan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyambut kloter pertama pemulangan WNI tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. Dia juga terlihat memeluk erat beberapa dari mereka yang terharu dapat kembali pulang usai terjerat online scam di Myawaddy, Myanmar.
“Upaya repatriasi WNI ini merupakan arahan Presiden Prabowo untuk melakukan pelindungan dan penyelamatan WNI yang mengalami masalah di luar negeri,” kata Menlu Sugiono di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (18/3).
Menlu Sugiono menggarisbawahi rumitnya situasi evakuasi WNI, yang dilakukan dari wilayah konflik di Myanmar dan kemudian melintasi perbatasan Myanmar yakni Thailand selama 10 jam jalan darat dengan 13 armada bus.
“Ada berbagai faksi dan kepentingan di Myawaddy, Myanmar. Koordinasi yang dilakukan tidak mudah dan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa sampai dan melakukan upaya evakuasi,” sebut Menlu Sugiono.
Menlu menjelaskan bahwa dari Myawaddy, para WNI rencananya akan diterbangkan langsung dari Maesot, Thailand.
Namun karena jumlahnya yang banyak dan tidak dimungkinkan untuk pesawat-pesawat besar terbang dari Maesot, WNI akhirnya dibawa ke Bangkok untuk dipulangkan dari Bandara Don Mueang. WNI harus menempuh perjalanan yang cukup lama sekitar 6 jam dari Maesot.
Tim gabungan dari Kemenlu Pusat, KBRI Yangon, dan KBRI Bangkok berperan penting dalam mengoordinasikan, mengawal dan memfasilitasi pemulangan WNI hingga ketibaan mereka di tanah air.
Adapun kloter pertama pemulangan WNI dipimpin oleh Duta Besar Rachmat Budiman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand. Kloter selanjutnya yang akan tiba besok akan dipimpin oleh Direktur Pelindungan WNI, Judha Nugraha.
“Saya paham pekerjaan yang dilakukan tidak mudah, dan juga ada unsur ancaman terhadap jiwa dan keselamatan mereka semua. Namun karena rasa cinta kepada sesama warga negara, kemudian rasa tanggung jawab kepada tugas dan pengabdian, upaya ini di tengah berbagai tantangan bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya,” ucap Menlu Sugiono mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Tim Kementerian Luar Negeri di lapangan.
Menlu Sugiono juga menyampaikan terima kasih untuk Pemerintah Thailand dan Myanmar. Menlu juga apresiasi berbagai lembaga dan kementerian lainnya yang telah membantu suksesnya repatriasi ini.
Ke depan, untuk upaya pencegahan keterlibatan WNI pada jaringan online scam, Menlu Sugiono mengimbau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri untuk tidak mudah terpengaruh iming-iming janji yang tidak jelas dan menggunakan jalur-jalur yang resmi, legal dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Ada saluran-saluran yang bisa dilewati, sehingga ada jaminan terhadap keselamatan dan perlindungan,” pungkasnya.
Kasus online scam di Myawaddy ini bukanlah kasus pertama yang ditangani Kemenlu. Kasus online scam sudah terjadi sejak 2020.
Sebelumnya, Kemlu berhasil memulangkan 92 orang di tahun 2024 dan 174 orang di bulan Januari-Februari 2025. Hingga saat ini sudah lebih dari 6.800 kasus yang ditangani dan tersebar di 10 negara tujuan. (Fer/I-1)