
LANGIT di seluruh Eropa Utara menyala sekitar pukul 03.30 GMT karena objek yang melesat di udara dalam keadaan terbakar.
"Saya langsung teringat film fiksi ilmiah, di mana benda itu terlihat seperti formasi pasukan yang siap menyerang," kata Simon Eriksson, seorang pekerja dari Malmo, kepada penyiar negara Swedia.
Fenomena cahaya tersebut sebenarnya disebabkan roket SpaceX Falcon 9 yang memasuki kembali atmosfer Bumi. Laporan penampakan datang dari Denmark, Swedia, dan Inggris. Potongan roket kemudian jatuh di Polandia dan, menurut para ahli, kemungkinan juga mendarat di Ukraina.
Sekitar pukul 10:00 waktu setempat (09:00 GMT), Adam Borucki terkejut menemukan benda berbentuk tangki hangus berukuran sekitar 1,5 meter kali 1 meter di belakang gudangnya di Komorniki, Polandia. Puigian roket itu tampaknya telah merusak lampu di halaman gudang.
Borucki segera menghubungi polisi, yang bekerja sama dengan badan antariksa Polandia (Polsa) dan memastikan objek tak dikenal tersebut adalah puing dari roket Falcon 9 yang diproduksi perusahaan milik Elon Musk, SpaceX.
"Kami sedang menyelidiki bagaimana objek ini bisa sampai di lokasi ini, tetapi yang terpenting adalah tidak ada yang terluka," kata juru bicara polisi Andrzej Borowiak.
Sebuah potongan puing serupa juga ditemukan di hutan dekat desa Wiry, Polandia, menurut laporan polisi setempat.
Polsa mengonfirmasi "masuknya kembali secara tak terkendali tahap kedua roket Falcon 9 terjadi antara pukul 04:46 dan 04:48 pada 19 Februari 2025, di atas Polandia."
Roket SpaceX Falcon 9 digunakan untuk mengangkut manusia dan muatan ke atmosfer Bumi dan dirancang agar dapat digunakan kembali.
Roket yang menghasilkan puing-puing ini diluncurkan SpaceX dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California pada 1 Februari. "Seharusnya roket ini memasuki kembali atmosfer Bumi dengan cara yang terkendali dan jatuh ke Samudra Pasifik," kata astrofisikawan dari Universitas Harvard, Dr. Jonathan McDowell, kepada BBC.
"Tapi mesinnya gagal. Kami telah melihatnya mengorbit Bumi selama beberapa minggu terakhir dan sudah memperkirakan masuknya kembali yang tak terkendali hari ini, yang merupakan apa yang terlihat terbakar di langit."
Puing-puing itu melesat di atas Inggris dengan kecepatan sekitar 27.000 km/jam, lalu melewati sebagian Skandinavia sebelum akhirnya jatuh di Eropa Timur dengan kecepatan beberapa ratus mil per jam.
Puing antariksa dari roket dan satelit sering kali kembali memasuki atmosfer Bumi beberapa kali dalam sebulan. Biasanya, puing-puing ini terbakar habis di atmosfer, tetapi bagian yang lebih besar bisa mencapai permukaan Bumi.
Menurut Dr. McDowell, masuknya kembali roket besar secara tak terkendali adalah kejadian yang jarang terjadi, tetapi berpotensi berbahaya.
"Sejauh ini kita masih beruntung karena tidak ada yang terluka, tetapi semakin banyak yang kita kirim ke orbit Bumi, semakin besar kemungkinan keberuntungan kita akan habis," ujarnya.
"Ini adalah insiden keempat baru-baru ini yang melibatkan roket SpaceX Falcon, yang menimbulkan kekhawatiran. Tampaknya gangguan teknis seperti kegagalan mesin ini menjadi lebih sering terjadi."
Hingga kini, potongan puing besar telah dikonfirmasi jatuh di Polandia, tetapi Dr. McDowell menduga bahwa beberapa bagian juga jatuh di Ukraina barat, di mana jejak cahaya seperti komet terlihat jelas di langit.
"Ini adalah pertanda besar bagaimana peradaban kita sedang berubah," tambahnya. (BBC/Z-2)