6 hours ago
1
(MI/Denny Susanto)
SEJALAN dengan perkembangan perbankan Syariah, prospek bank emas (bullion) di Provinsi Kalimantan Selatan diprediksi sangat baik. Bank Syariah Indonesia perkuat infrastruktur digital dan pendukung bullion.
Hal ini disampaikan Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Region IX Kalimantan, Ricky Ricardo, Rabu (12/3), di sela-sela kegiatan Media Gathering di Banjarmasin. "Kalimantan Selatan memiliki potensi besar untuk berkembangnya perekonomian berbasis syariah, termasuk perbankan syariah maupun bank emas," ungkapnya.
Masyarakat Kalsel yang dikenal religius dengan persentase umat muslim mencapai 97% lebih menjadi potensi berkembangnya bank emas. Terlebih berdasarkan hasil penelitian, usaha bullion dapat memaksimalkan added value dari sumber daya emas yang ada, baik emas hasil tambang maupun stok emas yang ada di masyarakat.
Seperti diketahui pemerintah baru meresmikan BSI menjadi Bullion Bank yang merupakan lembaga keuangan dengan fungsi untuk memperdagangkan emas fisik dan memberikan layanan terkait emas, seperti penyimpanan dan pengelolaan aset emas.
"Sebagai bank emas pertama di Indonesia, kami ingin lebih menggencarkan investasi emas di masyarakat Kalimantan Selatan. Kalau kita lihat, sekarang ini pemahaman investasi masyarakat sudah tinggi. Melalui bank emas, kami berikan alternatif lebih banyak lagi kepada masyarakat," ujar Ricky.
Alternatif dimaksud jika selama ini masyarakat membeli emas dalam bentuk batangan, maka sekarang ini BSI memberikan alternatif investasi melalui tabungan emas. "Tabungan emas itu nantinya nasabah bisa melakukan transaksi membeli dan menjual secara langsung dari super apps BSI yaitu Byond sehingga menjadi lebih mudah," kata Ricky.
Lebih jauh dikemukakannya guna mendukungan pengembangan bank emas ini, pihaknya akan terus memperkuat infrastruktur digital lewat Byond maupun infrastuktur pendukung seperti sumber daya manusia hingga ATM emas dan lainnya. (H-1)
