Proba-3 Satelit Ciptakan Gerhana Matahari Buatan, Buka Wawasan Baru Ilmu Antariksa

3 hours ago 2

DUA satelit Eropa menciptakan "gerhana matahari total buatan" di luar angkasa, demikian diumumkan Badan Antariksa Eropa (ESA) pada 16 Juni lalu. Hal ini memberikan data yang akan meningkatkan pemahaman para ilmuwan tentang matahari dan atmosfernya.

Badan tersebut mengatakan bahwa satelit-satelit tersebut, yang diberi nama Coronagraph dan Occulter, terbang sejauh 429 kaki dalam formasi yang sempurna selama "beberapa jam" tanpa dikendalikan dari bumi untuk menciptakan gerhana buatan tersebut.

Misi Proba-3, menurut badan antariksa Amerika Serikat, membantu para ilmuwan meneliti korona matahari untuk mempelajari angin matahari, aliran materi yang terus menerus dari matahari ke luar angkasa, dan cara kerja lontaran massa korona.

“Sangat menyenangkan melihat gambar-gambar menakjubkan ini memvalidasi teknologi kami dalam apa yang sekarang menjadi misi terbang formasi presisi pertama di dunia,” kata Dietmar Pilz, direktur teknologi, teknik, dan kualitas Badan Antariksa Eropa, dalam sebuah siaran pers.

Sejauh ini, misi ini telah menciptakan 10 gerhana buatan, dengan yang terlama selama lima jam, kata ilmuwan utama Andrei Zhukov kepada The Associated Press.

“Kami hampir tidak bisa mempercayai mata kami,” kata Zhukov, yang bekerja untuk Royal Observatory of Belgium, kepada layanan organisasi berita tersebut. "Ini adalah percobaan pertama, dan berhasil. Itu sangat luar biasa."

Bagaimana Gerhana Buatan Diciptakan?

Selama gerhana, instrumen optik ASPIICS pada Coronagraph menangkap gambar korona matahari sementara Occulter menghalangi cahaya matahari.

Foto-foto tersebut diproses oleh Pusat Operasi Sains ASPIICS di Observatorium Kerajaan Belgia, di mana tim ilmuwan membuat foto-foto korona berdasarkan masukan dari komunitas ilmiah.

"Foto korona yang ada saat ini tidak sebanding dengan Proba-3, yang akan mengamati korona matahari hingga hampir ke tepi permukaan matahari. Sejauh ini, hal tersebut hanya bisa dilakukan saat gerhana matahari alami," kata Jorge Amaya, koordinator pemodelan cuaca antariksa di Badan Antariksa Eropa.

Badan tersebut menambahkan bahwa gambar-gambar dari misi Proba-3 akan membantu pemodelan komputer korona matahari.

Amaya menunjuk pada simulasi pengamatan pertama Proba-3 yang telah selesai, dan badan tersebut mengatakan bahwa data tersebut dapat membantu “memberikan gambaran komprehensif tentang fenomena matahari yang berdampak pada planet kita dan membantu masyarakat dan industri mempersiapkan diri untuk menghadapinya.” (USA Today/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |