
PRESIDEN Lee Jae-myung secara resmi memulai masa jabatan lima tahun, Rabu (4/6), setelah Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) mengonfirmasi kemenangannya dalam pilpres dadakan untuk memilih pengganti Yoon Suk Yeol yang digulingkan karena perberlakukan darurat militer.
Lee, 61, menjabat presiden pada pukul 6.21 pagi, setelah NEC menyetujui kemenangannya dalam sesi pleno. Ia langsung menjabat tanpa masa transisi.
Ia mengambil alih tugas kepresidenan, termasuk peran panglima tertinggi, dari penjabat Presiden Lee Ju-ho.
Lee, kandidat Partai Demokrat (DP) yang berhaluan liberal, memenangi pemilu presiden dengan 49,42% suara, mengalahkan saingannya dari Partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-soo berhaluan konservatif, yang memperoleh 41,15%.
Pada hari pertama, Lee akan diambil sumpah selama upacara pelantikan berskala kecil di Majelis Nasional pada pukul 11.00.
Sebelum upacara, ia berencana untuk memberikan penghormatan di Permakaman Nasional Seoul.
Lee dikenal sebagai pejuang yang mampu mengatasi krisis demi krisis baik dalam kehidupan profesional maupun pribadinya sambil tampil tenang dan fokus pada satu tujuan: memenangi kursi kepresidenan apa pun yang terjadi.
Ia telah memiliki pengaruh dominan di kancah politik sejak 2022, ketika ia kalah dalam pemilihan presiden melawan Yoon Suk Yeol dengan selisih tipis 0,73 poin persentase.
Sebelumnya, Lee dikenal sebagai wali kota Seongnam dan kemudian gubernur Provinsi Gyeonggi. (Yonhap/B-3)