
KEPOLISIAN Resort Cianjur serta Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagin) melakukan sidak kapasitas takaran sekaligus harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita di pasaran, Rabu (12/3). Sidak dipusatkan kawasan Pasar Induk Cianjur dengan mendatangani satu per satu kios penjual eceran.
Tim mengecek takaran kapasitas MinyaKita baik yang dijual menggunakan kemasan botol maupun plastik. Pengecekan menggunakan alat ukur resmi atau tera dari Balai Metrologi.
Hasil pengukuran yang dilakukan secara acak, takaran kapasitas pada MinyaKita kemasan botol ada sedikit pengurangan. Dari takaran 1 liter atau 1.000 mililiter, kapasitasnya hanya 960 mililiter.
Sementara MinyaKita pada kemasan plastik atau bantal, takaran kapasitasnya sesuai dengan yang tertera pada plastik.
"Dari hasil sidak ke beberapa toko atau kios, memang dari takaran, isinya ada yang tak sesuai dengan yang tertera. Terutama pada kemasan botol. Kalau MinyaKita kemasan plastik atau disebut bantal, isinya sudah sesuai," kata Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Rohman Yonky Dilatha di sela kegiatan sidak.
Berkaitan HET, tambahnya, di tingkat eceran MinyaKita dijual dengan harga variatif. Artinya, masih ada yang dijual di atas HET.
"HET MinyaKita itu kan Rp15.700 per liter. Tapi masih ada yang menjual Rp16 ribu atau bahkan Rp17 ribu," terang dia.
Hasil temuan di lapangan, lanjut Yonky, akan menjadi database bagi Polres Cianjur berkaitan MinyaKita. Pihaknya tak akan mentolerasi seandainya ditemukan indikasi penyalahgunaan.
"Tidak menutup kemungkinan, apabila itu ada unsur dugaan pidana, ya tentu akan kita telusuri," tegasnya.
Dia memastikan ketersediaan MinyaKita relatif cukup aman. Artinya, masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sidak ini bukan hanya hari ini. Ke depan nanti kami agendakan kembali pengecekan harga maupun stoknya.
Kepala Bidang Perdagangan Diskumdagin Kabupaten Cianjur, Moelya Indraerawan, menambahkan fokus pengecekan dilakukan Diskumidagin dengan Polres Cianjur yaitu MinyaKita. Sebab, di beberapa daerah ditemukan isi MinyaKita yang tak sesuai takaran.
"Pengecekan dilakukan dengan mengukur isi baik yang kemasan botol maupun plastik. Itu alat ukurnya resmi dari Metrologi. Kita beli minyaknya sebagai contoh, lalu kita ukur ulang," pungkas Moelya.