
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang rencananya kembali akan diberlakukan di jenjang sekolah menengah atas (SMA) dinilai baik oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sistem tersebut bisa menunjang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Ketua Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi menyebut TKA yang akan diujikan adalah berbasis mata pelajaran, sehingga akan membantu para pihak, terutama murid yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi agar terukur kemampuannya.
"Penjurusan di SMA sangat penting karena membantu peserta didik dalam menentukan program studi yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan akademiknya," kata Unifah.
Pihaknya juga mendukung langkah tersebut karena adanya masukan berbagai pihak termasuk Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri sebagai bahan pertimbangan murid masuk PTN. Itu juga mempertimbangkan nilai ujian sebagai syarat untuk masuk di beberapa perguruan tinggi di luar negeri. Dengan begitu, peserta didik bisa lebih mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena dengan adanya penjurusan, pembelajaran lebih spesifik dan menyeluruh pada salah satu bidang ilmu.
"Harapan agar siswa menguasai semua ilmu itu baik, tapi jika tidak siap yang terjadi malah siswa tidak mendapatkan ilmu apa-apa atau hanya sedikit. Jadi dengan adanya penjurusan IPA, IPS dan Bahasa itu bagus agar siswa bisa mempelajari ilmu sesuai dengan minatnya dan menjadi ahli," kata Unifah.
Penjurusan ini juga menurut dia dapat membantu sekolah untuk memfasilitasi dan memetakan pilihan mata pelajaran yang beragam sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana di sekolah. Bahasa Indonesia dan Matematika menjadi mata pelajaran wajib yang ada dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi peserta didik.
"Bagi mereka yang mengambil jurusan IPA, maka boleh memilih tambahan mata pelajaran antara Fisika, Kimia atau Biologi. Sedangkan untuk peserta didik yang mengambil jurusan IPS, boleh memilih mata pelajaran tambahan seperti Ekonomi, Sejarah, atau ilmu-ilmu lain yang ada dalam rumpun Ilmu Sosial," tandasnya. (E-3)