2 days ago
11
Jonatan Christie.(MI/RAMDANI)
Indra Wijaya, yang baru saja dipercaya menjadi pelatih kepala sektor tunggal putra di Pelatnas PBSI, mengungkapkan bahwa ia menerapkan pendekatan berbeda dibanding pendahulunya, Mulyo Handoyo. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan kedekatan emosional untuk membangun kepercayaan serta meningkatkan motivasi para atlet.
“Saya mencoba untuk lebih dekat dengan pemain dan menjalin komunikasi yang lebih intens,” ujar Indra saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Ia menyadari bahwa sektor tunggal putra tengah menghadapi berbagai kendala, termasuk performa yang tidak stabil dan belum matangnya para pemain muda. Ditambah lagi, ada pemain utama seperti Anthony Sinisuka Ginting yang sedang mengalami cedera.
"Proses menuju level atas memang butuh waktu, terutama bagi para pemain muda yang sedang berkembang," tambahnya.
Adapun Mulyo, kini fokus menjalankan tanggung jawab sebagai kepala pelatih utama Pelatnas PBSI. Diharapkan, pergantian ini dapat membawa energi baru dan meningkatkan prestasi tunggal putra Indonesia.
Mulyo sendiri menyatakan kepercayaannya terhadap kemampuan Indra. Menurutnya, pengalaman Indra yang luas—baik sebagai pemain nasional era 1990-an maupun sebagai pelatih di negara lain seperti Malaysia dan Korea Selatan—menjadi nilai tambah dalam membina para atlet.
Sebelum naik ke posisi pelatih kepala, Indra lebih dulu mengasuh pemain-pemain muda di sektor pratama. Dengan pengalaman dan pendekatan yang ia miliki, PBSI berharap sektor tunggal putra bisa kembali bersaing di level tertinggi, terutama setelah hasil kurang memuaskan di All England tahun ini.
"Yang penting sekarang adalah kerja sama semua pihak. Saya yakin Indra bisa membawa perubahan positif," tutup Mulyo. (I-3)
