
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang pada momentum Lebaran 2025 lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Di 2024, asumsi perputaran uang selama Lebaran mencapai Rp157,3 triliun. Sementara, asumsi perputaran uang di Lebaran 2025 hanya Rp137,9 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan faktor yang menyebabkan penurunan itu adalah jumlah pemudik yang berkurang. Turunnya angka pemudik disebabkan jarak libur Natal-Tahun Baru dan Idul Fitri yang sangat berdekatan.
"Ini membuat masyarakat yang sempat berlibur selama akhir tahun tidak lagi merencanakan liburan atau pulang kampung saat libur Idul Fitri," ujar Sarman melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3)
Momentum tahun ajaran baru sekolah yang sudah dekat juga membuat masyarakat cenderung berhemat (saving). Kemudian, yang juga sangat berpengaruh adalah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) serta penurunan daya beli masyarakat.
"Faktor cuaca juga mempengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung," tuturnya.
Bank Indonesia telah mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2025, kendati diprediksi uang layak edar tersebut tidak akan terserap sepenuhnya.
Adapun perputaran uang selama libur Lebaran diproyeksi menyebar sekitar 60% di Pulau Jawa sebagai tujuan utama mudik setiap tahun seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan sekitar Jabodetabek. Sisanya, 40% akan menyebar wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua. (Ant/E-3)