
Menjelang perayaan Idulfitri, pedagang kulit ketupat meraup keuntungan signifikan dalam dua hari terakhir. Ketupat, sebagai hidangan khas yang selalu hadir saat Lebaran, membuat permintaan kulit ketupat melonjak. Kondisi ini menjadi berkah bagi para pedagang musiman yang hanya berjualan menjelang hari raya.
Dagangan mereka laris manis di berbagai lokasi strategis seperti Pasar Tos 3000, Bengkong, Tiban Center, Sei Harapan, dan Batu Aji. Siti Munaf, 35, seorang pedagang kulit ketupat dari Barelang, mengaku dagangannya selalu diminati. Dalam sehari, ia berkeliling ke beberapa pasar kaget di Batuaji dan Sagulung. Dari empat karung kulit ketupat yang ia bawa, dua karung sudah habis terjual.
“Saya membawa empat karung, dua karung sudah habis. Mudah-mudahan semuanya laku terjual. Sekarang saya mau keliling lagi ke pasar kaget atau lokasi ramai lainnya,” katanya, Sabtu (29/3).
Hal serupa dialami Sunarto, 45, pedagang kulit ketupat di kawasan Tiban Center, Kecamatan Sekupang, Batam, mengatakan bahwa penjualan tahun ini cukup menguntungkan dan menjadi berkah bagi keluarganya.
“Saya punya kebun kelapa di Barelang, jadi kulit ketupat ini saya buat sendiri. Ini menjadi berkah bagi keluarga saya di bulan suci ini,” katanya.
Tingginya permintaan membuat harga kulit ketupat bervariasi, tergantung ukuran dan kualitas anyaman. Satu ikat kulit ketupat berisi sepuluh lembar dijual dengan harga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap ketupat membuat para pedagang optimistis dapat menjual habis dagangan mereka sebelum hari raya tiba.
Para konsumen pun turut mengungkapkan pendapat mereka terkait pembelian kulit ketupat ini. Siti, 34, seorang ibu rumah tangga di Tiban Center, mengaku selalu membeli kulit ketupat setiap tahun untuk menyajikan ketupat bagi keluarganya saat Lebaran.
"Setiap tahun pasti beli kulit ketupat, karena kalau bikin sendiri butuh waktu lama. Selain itu, anyaman pedagang lebih rapi dan kuat, jadi hasil ketupatnya lebih bagus," ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Rudi, seorang karyawan swasta di Sagulung, yang mengatakan bahwa membeli kulit ketupat di pasar lebih praktis dibandingkan membuat sendiri.
"Saya lebih suka beli di pasar karena harganya masih terjangkau dan lebih praktis. Daripada repot menganyam sendiri, lebih baik beli jadi dan langsung digunakan," katanya. Hendri Kremer/HK