Perlu Perhatian Disdik Jabar, SD Negeri di Majalengka Ada yang Belum Dapatkan Siswa Baru

12 hours ago 5
Perlu Perhatian Disdik Jabar, SD Negeri di Majalengka Ada yang Belum Dapatkan Siswa Baru Ilustrasi(ANTARA/YUSUF NUGROHO )

HINGGA Rabu (9/7), salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Majalengka belum mendapatkan murid baru. Jumlah siswa yang masih bersekolah pun minim. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, SDN 3 Kertasari, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka hingga hari ini, Rabu (9/7) belum mendapatkan siswa baru pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. “Hingga hari ini, belum ada satu pun orangtua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut,” tutur Asikin, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Kertajati, Rabu (9/7).  

Ini berarti di sekolah tersebut belum ada murid baru untuk siswa kelas satu. Namun, lanjut Ikin, jika ada siswa baru yang mendaftar, pihak sekolah akan tetap menerima.

Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif. “Sebelumnya berjumlah 19 siswa, namun satu di antaranya pindah ke sekolah lain,’ tutur Sofia. Sedangkan sebaran siswa per kelas juga sangat timpang. Untuk kelas 1  dan kelas 5 saat ini kondisinya kosong. Sedangkan kelas 2 ada tiga siswa, kelas 3 ada empat siswa, kelas 4 ada tiga siswa dan kelas 6 ada delapan siswa. 

Dijelaskan Sofia, setiap tahun sekolah mereka kesulitan mendapatkan murid baru. “Kebanyakan orangtua lebih memilih untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah yang lebih dekat atau yang lebih ramai,” tutur Sofia. SDN Kertasari 3 merupakan hasil relokasi dari bangunan lama yang terdampak proyek pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, dan kembali dibangun pada 2017 dengan total sepuluh ruang kelas yang hingga kini masih layak pakai.. Dari sisi fasilitas, SDN Kertasari 3 terbilang memadai. 

Namun faktor geografis menjadi kendala utama. Lokasi sekolah yang terpencil, sekitar 500 meter dari pemukiman warga dan berada di tengah sawah, membuat banyak orang tua enggan menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut. 

Selain permasalahan siswa, minimnya tenaga pengajar juga menjadi masalah di sekolah tersebut. Dijelaskan Sofia, saat ini, hanya ada dua guru aktif di sekolah tersebut. Satu guru berstatus PNS dan satu guru honorer. “Guru yang bersatus PNS Juli ini akan pensiun. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar harus digabung dalam satu ruangan meskipun tersedia cukup ruang kelas. “Kami terpaksa menggabungkan semua siswa dalam satu kelas karena kekurangan guru,” tutur Sofia. 

Selanjutnya Sofia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah agar sekolah tersebut bisa terus melayani kebutuhan pendidikan untuk warga setempat. 

Sementara itu, Kadisdik Majalengka, Rd. Muhammad Umar Ma'ruf menjelaskan proses SPMB di Kabupaten Majalengka berjalan dengan baik. “Namun memang ada beberapa kendala. Contohnya di salah satu sekolah dasar di Kertasari 3 di Kecamatan Kertajati,” tutur Umar. Belum adanya pendaftar di SDN Kertasari 3 dipengaruhi oleh letak geografis sekolah yang cukup jauh dari permukiman warga. “Sehingga calon peserta didik memilih mendaftar ke sekolah lain yang lebih dekat,” tutur Umar. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |