Perbaikan DAS, Solusi Atasi Banjir Kiriman Bogor-Jakarta

1 week ago 9
Portal Buletin Live Petang Akurat Terpercaya
Perbaikan DAS, Solusi Atasi Banjir Kiriman Bogor-Jakarta Petugas membersihkan Jalan Kemang Selatan 12e, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta, Rabu (5/3/2025).(Antara)

JAKARTA dan sekitarnya kerap diterjang banjir yang salah satu penyebab utamanya adalah limpasan air dari wilayah hulu, termasuk Bogor dan Puncak

Menurut Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Naresworo Nugroho, permasalahan ini tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga oleh perubahan tata guna lahan yang menghambat peresapan air. 

Oleh karena itu, perbaikan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terintegrasi menjadi solusi utama.

"Banjir akan  menjadi bencana ketika pembangunan fasilitas sosial-ekonomi berupa jalan, rumah,  tempat pembelanjaan makin luas, makin mendekat ke badan sungai, sehingga tidak ada lagi sempadan sungai yang dapat melindungi properti tersebut," katanya saat dihubungi, Kamis (6/3).

Naresworo menjelaskan bahwa ketika hujan turun dengan intensitas tinggi dalam waktu lama, volume air yang besar harusnya bisa terserap oleh tanah. Namun, alih fungsi lahan di hulu DAS, seperti pembangunan vila, hotel, dan perumahan di kawasan puncak, menyebabkan semakin sedikitnya lahan resapan.

“Limpasan ini selanjutnya akan berkumpul dan masuk ke sungai, dan sungai tidak dapat menampungnya sehingga meluap,” ungkapnya.

Selain memperbesar risiko banjir, limpasan air yang tinggi di daerah pegunungan dengan kelerengan curam juga dapat memicu erosi dan longsor. “Pada daerah pegunungan yang memiliki kelerengan yang curam tersebut, peran hutan yang didominasi pepohonan menjadi vital agar bisa mengurangi limpasan, mencegah erosi, dan longsor,” tambahnya.

Sebagai langkah mitigasi, Naresworo menekankan pentingnya pendekatan berbasis lanskap yang terintegrasi dalam pengelolaan DAS. Salah satu cara efektif adalah dengan rehabilitasi dan reforestasi melalui penanaman pohon di wilayah hulu. “Reforestasi dengan penanaman pohon menjadi keharusan,” tegasnya.

Selain itu, wilayah permukiman dan industri juga perlu berkontribusi dalam mengurangi limpasan air dengan membangun sumur resapan. “Di areal perumahan/industri sebaiknya diwajibkan membuat sumur resapan,” ujarnya.

Di sisi hilir, ia menyarankan pembangunan beberapa bendungan berjenjang di Sungai Ciliwung untuk mengontrol debit air. “Pembuatan beberapa bendungan/dam yang berjenjang/trap ketinggiannya di Sungai Ciliwung dapat mengurangi dan mengontrol debit sungai,” jelasnya.

Selain itu, revitalisasi Banjir Kanal Barat dan Timur juga tetap diperlukan dengan cara pengerukan sedimentasi secara berkala agar kapasitas tampungnya tetap optimal.

Menurut Naresworo, upaya perbaikan DAS harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Tanpa upaya rehabilitasi yang sistematis dan terintegrasi, risiko banjir kiriman dari Bogor ke Jakarta akan terus berulang. (Ata/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |