
KEMENTERIAN Kebudayaan menggelar Peringatan Hari Sastra Indonesia dan Peluncuran Buku 90 Tahun Taufiq Ismail di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Rabu (25/6). Dalam acara ini, para pejabat seperti Perdana Menteri Malaysia, Menteri Kebudayaan, Menteri Agama, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi membacakan puisi karya Taufiq Ismail.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengatakan bahwa sebuah kehormatan besar bagi Kementerian Kebudayaan untuk ikut merayakan ulang tahun Taufiq Ismail.
“Tidak banyak para sastrawan penyair senior yang mencapai usia 90 tahun. Salam hormat juga dari Bapak Presiden Prabowo dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Pak Taufiq Ismail,” ungkapnya.
Lebih lanjut, penyelenggaraan peluncuran buku 90 tahun Taufiq Ismail dan peringatan hari sastra Indonesia dengan tema Mengajar ke bumi menggapai ke langit ini diambil dari judul antologi puisi Taufiq Ismail. Hal ini mencerminkan peran sastra sebagai akar cermin kehidupan manusia dan ini bagian penting bagi ekosistem sastra ke depan.
“Pak Taufiq ini nama besar dalam sastra Indonesia. Karyanya melintasi tiga zaman dan kesaksian dalam setiap peristiwa di Indonesia. 59 tahun lalu, tepatnya pada 1966 Taufiq mendirikan majalah sastra Horison yang masuk ke perpustakaan sekolah dengan gerakan membawa sastra ke sekolah,” kata Fadli Zon.
“Saya ingat sekali majalah sastra Horison Juli 1966 adalah covernya puisi Taufiq Ismail judulnya Karangan Bunga. Tiga anak kecil dalam langkah malu-malu datang ke salemba sore itu. Ini dari kami pita hitam pada karangan bunga sebab kami ikut berduka bagi kakak kami yang ditembak mati siang tadi,” sambungnya.
Menurut Fadli Zon, Taufiq Ismail layak menyandang gelar sebagai Bapak Sastra Indonesia. “Di usia 90 tahun jejak panjang Taufiq Ismail ini menjadi aset nasional kita dan harapan saya sastrawan muda berkesempatan meneladani perjalanan panjang Taufiq Ismail. Saya juga mengapresiasi keberhasilan beliau,” jelas Fadli Zon.
Di tempat yang sama, Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, menambahkan bahwa Taufiq Ismail adalah seorang sastrawan besar Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. “Karena karya-karya beliau ini sudah diterjemahkan ke 16 bahasa ya, luar biasa dan kami semua tentu bersyukur memiliki seorang penyair besar seperti Pak Taufiq Ismail,” ujar Abdul Mu’ti.
Dia pun berharap Taufiq Ismail dapat terus berkarya, menginspirasi, membangun keadaban dan peradaban bangsa. Menurutnya kegiatan-kegiatan sastra dan bahasa sebagai medianya dapat menjadi bagian dari upaya bersama untuk mentransformasikan ide-ide besar ke dalam karya dan menginspirasi anak-anak muda untuk semakin banyak membaca dan juga semakin banyak menulis.
“Tadi saya baca puisi Pak Taufik yang juga luar biasa. Bagaimana membaca tidak hanya sekedar mengecah alfabet, tidak hanya sekedar mengecah kata-kata, tapi menuangkan gagasan dan juga menulis juga begitu yang dengan itu kita bisa terbang tinggi dengan menulis, bisa mengharungi lautan dengan membaca,” urainya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa acara ini rangkaian acara pada hari ini meliputi peluncuran buku Taufik Ismail, pembacaan puisi dari Perdana Menteri Malaysia, Menteri Kebudayaan, Menteri Agama, Yose Rizal Manua, Iman Soleh, dan lainnya, serta mendengarkan lagu populer yang digubah dari puisi Taufiq Ismail. (H-3)